Peristiwa Daerah

Pabrik Gula Kebon Agung Lolos Police Line

Sabtu, 28 April 2018 - 15:42 | 232.71k
Bupati Malang Dr H Rendra Kresna dalam sebuah acara dengan petani di Gedangan dan suasana pembukaan musim.giling PG Kebon Agung.(FOTO: Widodo irianto/TIMES Indonesia)
Bupati Malang Dr H Rendra Kresna dalam sebuah acara dengan petani di Gedangan dan suasana pembukaan musim.giling PG Kebon Agung.(FOTO: Widodo irianto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGPabrik Gula Kebon Agung saat ini sedang menghadapi situasi berat namun berhasil lolos dari police line regulasi pemerintah, dan produksinya dinyatakan layak jual.

Pimpinan PG Kebon Agung, Hendro Setiaji mengatakan hal itu pada acara dimulainya musim giling 2018, Sabtu (28/4/2018) siang.

Advertisement

Acara yang digelar di lantai 3 gedung PG Kebon Agung itu dihadiri pula oleh Bupati Nalang, Dr H Rendra Kresna, Dirut PG Kebon Agung, Sudibyo serta karyawan pabrik gula.

Hendro mengatakan, saat ini pabrik gula sedang menghadapi sebuah situasi yang sangat berat oleh berbagai regulasi yang dikeluarkan pemerintah tentang tata niaga gula.

PG.jpg

Selain adanya police line pabrik gula untuk mengatur layak tidaknya produksi gulanya dikonsumsi masyarakat, juga semakin berkurangnya lahan tebu oleh perkembangan pembangunan perumahan dan infrastruktur seperti jalan tol dan sebagainya.

"Lahan PG Kebon Agung berkurang 350-400 hektare dalam tahun 2017. Sementara biaya operasional tidak mungkin akan turun. Apalagi munculnya aturan harga eceran tertinggi (HET) Nasional Rp 12 ribu/kg. Mungkin maksudnya baik agar daya beli masyarakat terjangkau. Namun bagi kami ini tantangan," katanya.

Sebab, kata Hendro, biaya produksi naik setiap tahun. Upah tenaga kerja setiap tahun juga tidak mungkin turun pasti terus naik dan itu bagian komponen biaya produksi pabrik.

Meski demikian produksi gula PG Kebon Agung tidak sampai kena police seperti pabrik-pabrik gula lainnya. Hal ini, diakui Hendro sangat memberi peluang PG Kebon Agung untuk terus maju, berproduksi dengan segala inovasi yang juga sedang dikerjakan.

Bupati Rendra Kresna menyatakan optimistis bahwa PG Kebon Agung mampu menjalankan musim gilingnya yang ditarget 160 ribu ton itu.

"Memang hal ini menjadi tantangan karena produksi gula dunia ada surplus 14-15 juta ton yakni dari produksi dunia 185 juta ton sementara untuk kebutuhan konsumsi dan industri hanya sebanyak 170 juta ton. Kalau surplus itu memasuki Indonesia maka kita akan tergilas," ujar Rendra.

Menurut Rendra, dibutuhkan ketangguhan dari semua stakeholder dalam tata niaga gula untuk mengendalikannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES