Peristiwa Daerah

Jembatan Widang-Babat Sudah Bisa Dilewati

Rabu, 06 Juni 2018 - 17:40 | 21.59k
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, didampingi Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya, I Ketut Dharmawahana, membuka akses jalur kendaraan di Jembatan Widang-Babat, Rabu (6/6/2018). (FOTO: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, didampingi Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya, I Ketut Dharmawahana, membuka akses jalur kendaraan di Jembatan Widang-Babat, Rabu (6/6/2018). (FOTO: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Para pemudik yang akan melintas dari Lamongan menuju Tuban atau sebaliknya menjelang Idul Fitri 1439 Hijriah ini, bisa bernafas dengan lega. Ini setelah Jembatan Cicin Widang-Babat telah selesai diperbaiki.

Sebelumnya, jembatan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo itu ambruk pada bagian bentang pada 17 April 2018 lalu.

Advertisement

jembatan.jpg

“Semua jenis kendaraan sudah bisa melintasi jembatan,” kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, saat membuka akses jalur kendaraan di Jembatan Widang-Babat, dengan didampingi, Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Gatot Sulistyohadi, Kepala Dishub Jatim, Wahid Wahyudi, dan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya, I Ketut Dharmawahana, Rabu (6/6/2018).
 

Soekarwo menegaskan, terhitung mulai hari ini, arus kendaraan dari arah Surabaya menuju Semarang sudah bisa melintas kembali di atas jembatan penghubung jalan trans nasional Lamongan-Tuban ini.


Sebelum dibuka untuk semua jenis kendaraan, jembatan Widang-Babat tersebut, sudah terlebih dahulu menjalani proses uji coba dan uji getaran oleh tim BBPJN, Senin (4/6/2018) lalu.

"Kemarin sudah dites tentang kemampuan dan kekuatannya, dengan batasan kendaraan yang berkapasitas 40 ton" ujar Soekarwo.
 

Dalam kesempatan itu, Soekarwo juga menyebut, proses pengerjaan proyek perbaikan dan perawatan jembatan Widang-Babat sudah selesai semua, termasuk pembuatan marka dan juga pemasangan rambu-rambu.

“Pasti rerpasang rambu-rambu, dan marka tidak boleh nyalip, nanti juga akan ada polisi yang mengontrol. Terus juga ada marka yang tidak boleh berhenti. Truk itu prinsipnya harus beriringan, tidak boleh berjejer,” tuturnya.
 

Di tempat yang sama, Kepala BBPJN VIII,  I Ketut Dharmawahana membeberkan, secara teknis jembatan Widang-Babat sudah dilakukan pengujian dengan kendaraan kapasitas 40 ton dan hasilnya bentang jembatan mampu menahan beban tersebut.

“Secara teknis pengujiannya, truk berbobot 40 ton kita lewatkan secara beriringan sama berjejer. Kalau beriringan, penuh pun satu bentang ini, ada 3 truk yang masing-masing beratnya 40 ton tidak masalah. Berjejer pun kalau beratnya persis 40 ton sebenarnya maaih aman,” katanya.

Namun, karena tak bisa menjamin truk yang akan melintas membawa beban 40 ton, pihaknya mengatur truk diatur agar beriringan. “Tiap dua minggu akan kita lakukan monitoring,” ucap Ketut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES