Peristiwa Daerah

Bulan Syawal, Bulannya Orang Menikah, Ini Alasannya

Senin, 02 Juli 2018 - 14:11 | 547.47k
Pasangan Eko dan Ratna yang menikah pada bulan Syawal (FOTO: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Pasangan Eko dan Ratna yang menikah pada bulan Syawal (FOTO: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Mendengar kata menikah mungkin bagi orang yang pernah menjalaninya adalah hal yang wajar. Namun, tidak demikian bagi yang belum pernah atau sedang menanti masa-masa itu. Apalagi bagi yang lajang dan cukup umur, mendengar kata pernikahan sudah barang pasti menjadi keinginan. di bulan Syawal dikenal dengan bulannya orang menikah.

Dalam Islam, jika Anda memang sudah cukup umur, sudah punya calon dan sudah siap lahir batin, maka menikah adalah suatu kewajiban. Selanjutnya tinggal mencari waktu yang tepat untuk melangsungkan pesta pernikahannya.

Advertisement

Dalam tradisi Islam Nusantara, menikah memang perlu persiapan yang matang, apalagi berkaitan dengan hari dan tanggal pelaksanaan. Untuk itu, sebelum pelaksanaan, kedua keluarga mempelai harus bertemu guna membicarakan hal tersebut.

Pasalnya, pernikahan adalah sesuatu hal yang sakral, sehingga tidak sembarangan dalam pelaksanaannya.

Selain itu, karena pelaksanaannya hanya sekali seumur hidup, maka kesakralannya tersebut menjadi sangat selektif sekali dalam penentuan harinya, dengan harapan jika pelaksanaanya pada hari baik, maka akan baik untuk seterusnya.

Menurut Tamyis, Ahli Spiritual khusus pencari tanggal pernikahan, kepastian dari kedua orang mempelai untuk menikah didasari dari perhitungan weton, tanggal kelahiran serta beberapa hal lain.

“Sehingga nantinya akan keluar hitungan yang kemudian menjadi bulan dan tanggal pernikahan,” ungkap pria asal Kecamatan Srono ini kepada TIMES Indonesia, Senin (2/7/2018).

Tamyis mengatakan, hakikatnya semua bulan yang digunakan untuk prosesi pernikahan adalah baik. Namun, dia beralasan mencari bulan yang baik dari yang terbaik. Menurut Tamyis, bulan yang baik untuk melaksanakan prosesi pernikahan adalah bulan syawal.

Dengan adanya perhitungan tersebut, kata Tamyis diharapkan ke depan mahligai rumah tangga kedua mempelai dapat mencapai kehidupan yang baik dan tentram.

Lebih lanjut Tamyis mengatakan, pasangan yang menikah di bulan Syawal dipercaya dapat hidup bahagia di segala kekurangan mereka.

Namun, katanya, jangan sampai melewati bulan Syawal dan jatuh pada bulan Dzulkaidah karena dipercaya akan membuat kedua mempelai sakit-sakitan jika menikah di bulan tersebut.

Seperti pasangan Eko dan Ratna ini, mereka baru melangsungkan pesta pernikahan pada 21 Juni 2018 lalu. Eko mengatakan, memilih menikah pada bulan Syawal karena dipercaya bahwa bulan tersebut merupakan momen baik. 

"Iya betul, kami menikah di bulan Syawal karena dipercaya sebagai bulan baik," jelas Eko.

Sementara itu Drs. Muklis, M. Ag, Kasi Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, mengakui jika bulan Syawal memang banyak pasangan yang melangsungkan pernikahan.

Hal tersebut didasarkan pada keyakinan masing-masing yang kemudian menjadi panutan di setiap penentuan tanggal pernikahan.

Muklis mengatakan hingga akhir tahun 2017, pasangan yang sudah melangsungkan pernikahan dan tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) seluruh kecamatan se Kabupaten Banyuwangi kurang lebih sebanyak 16 ribu pasangan.

“Dari total tersebut salah satu bulan yang menjadi favorit pasangan melaksanakan pernikahan ada di bulan Syawal,” tandas Muklis. Jadi, apakah Anda ada rencana menikah di bulan Syawal? (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES