Peristiwa Daerah

Saat Ini NU Jadi Bintang, Prof Mas’ud Said: Di Mana Posisi ISNU?

Jumat, 27 Juli 2018 - 08:47 | 168.15k
Prof Mas’ud bersama PC-PC se Karesidenan Kediri. (FOTO: Istimewa)
Prof Mas’ud bersama PC-PC se Karesidenan Kediri. (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TULUNGAGUNGKetua PW ISNU Jatim Prof Dr HM, Mas’ud Said mengungkapkan, saat ini Indonesia sudaj menjadi kiblat dunia. Karena masyarakat dunia, khususnya Eropa, banyak berbondong-bondong ke Indonesia. 

"Mengapa mereka datang ke Indonesia? Karena, mereka ingin mencari agama yang sesungguhnya, the inding the real religion," kata Mas’ud Said, saat memberikan arahan pada acara silaturahmi cabang-cabang ISNU se-Eks Karesidenan Kediri di Waroeng Joss Tulungagung, tadi malam, (26/7/2018).

Advertisement

Menurut Mas’ud, orang Eropa melihat agama yang sesungguhnya adalah agama yang bisa menetramkan mereka. Karena apa, ternyata kemewahan, matrealisme, kemajuan dan kemegahaan yang mereka nikmati selama ber abad-abab itu belum juga menghantar kebahagiaan mereka yang hakiki.

Masud-2.jpg

“Dari beberapa survei dinyatakan. Mereka mengaku berbahagia dan gembira dengan kehidupan ini. Namun mereka rata-rata mengaku belum tentram dan puas dengan kehidupan ini,’’ katanya.

Lalu ketentraman dan kepuasan itu, lanjut Mas’ud, mereka lihat ada di negara-negara Asia. Misal, India, Jepang, Korea, Malaysia dan Indonesia masuk didalamnya. “Kalau didalami, ternyata agama-agama kepercayaan di Asia itu  adalah agama, kultur, dan  kepercayaan yang membuat mereka bisa tenteram. Karena ada ajara-ajaran yang sangat simpel," tuturnya.

Misalnya, sabar, cukup, nerimo, sumeleh. "Itu tidak ada di kultur mereka. Ajaran-ajaran yang bisa membuat manusia berhalus budi itu ada di Asia, termasuk Indonesia. Sehingga mereka melakukan penelitian ke Yogja, Bali, NTT dan lainnya. Karena menemukan ketentraman di sana mereka tidak mau pulang,’’ ungkap Mas’ud.

Yang menarik, sambung Mas'ud, semua ajaran itu ada di Islam Ahlussunah Wal Jamaah. "Inilah yang membuat Islam Aswaja dan NU kita saat ini jadi bintang. Orang lain dari luar negeri. Kalau ingin damai, ingin sejahtera hatinya mereka datang ke kita,’’ tambah mantan Staf Ahli Kemensos itu.

Di sisi lain, kata  Mas’ud, NU 8 tahun lagi akan memasuki abad ke II setelah kelahirannya tahun 1926 lalu. Itu berarti NU sudah memasuki generasi keempat dari mulai pendiri jamiyah ini. 

Mulai Rais Akbar Hadratussyeh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri dan lainnya. Kemudian, diganti putra dan santrinya. Lalu cucunya dan kini diganti cicit-cicitnya.

“Kadi saat ini NU ini mengemban amanat dunia. Untuk tetap mempertahankan  kedamaian, sejahtera  seimbang. Untuk itu negara kita itu berjuluk The  Most Demokratic  Muslim Country In The World. Negara Muslim paling demokrasi di dunia. Oleh sebab itu, maka ada kewajiban dan tantangan bagi kita. Tidak hanya untuk generasi kita dilingkungan kabupaten, kampung, propvisni dan negara Indonesia saja.Namun untuk dunia,’’ katanya. 

Lalu ISNU dimana?Menurut Mas’ud, ISNU adalah segmen intelektual profesional, terdidik yang justru nanti harus menjadi bagian paling penting dari penciptaan dunia yang damai itu dan melalui Islam Ahlussunah Waljamaah dan rohmatn lil alamin itu.

“Oleh sebab itu kita berhimpun di ISNU adalah untuk mengambil visi dan misi besar itu. Dibidang akademik, sebab kita ini sarjana. Kampus kita ini se jatim ada 900 lebih. Baik yang negeri dan swasta. Apakah sekolah tinggi institut dan universitas. Disitulah apabila di kampus-kamput itu ISNU berdiri insyaallah cabang akan hidup,’’ jelas guru besar UMM ini.

Yang kedua, lanjut Mas’ud, para profesional. “Kita ini sebenarnya profesional dibidangnya. Kita ini punya yayasan, punya lembaga pendidikan, punya masjid, madrasah dan punya organisasi lain yang harus kita kembangkan. Sesungguhnya kita ini adalah oleh sejarah diletakkan pada tempat yang sangat strategis itu. 

Di sinilah ISNU harus berkiprah. Lalu bagaimana dengan ISNU Jatim. ISNU harus lebih maju, lebih kuat  dan bersatu serta bisa memberikan sesuatu kepada warga masyarakat Jatim. 

"Untuk itu saya minta dukungan kepada cabang-cabang. Karena sesuai dengan misi dn visi saya. ISNU Jatim ingin maju bersama cabang-cabang. La hari ini delapan hari setelah kita terpilih. Kita memenuhi janji kita untuk menyapa para pengurus cabang,’’ tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES