Peristiwa Daerah

Festival Kampung Dolanan 2018, Upaya Pemkot Batu Lestarikan Permainan Tradisional

Sabtu, 04 Agustus 2018 - 21:44 | 66.14k
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Ny Wibi Santoso berfoto bersama para model cilik dalam Festival Kampung Dolanan 2018. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Ny Wibi Santoso berfoto bersama para model cilik dalam Festival Kampung Dolanan 2018. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Pernah lihat fashion show dengan cat walk gang-gang sempit di tengah permukiman padat penduduk, kalau belum datang saja ke Festival Kampung Dolanan 2018.

Festival yang dilaksanakan di Kauman, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu ini diawali dengan lenggak lenggok model bocah yang menggunakan baju berbahan daur ulang sampah.

Advertisement

Mereka mengiringi Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Imam Suryono dan Camat Batu, Aris Setiawan yang berjalan menyusuri Gang Kauman, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu.

Kedatangan Punjul ini untuk membuka Festival Kampung Dolanan 2018 yang dilaksanakan selama dua hari, mulai hari ini (4/8/2018) hingga besok, Minggu (5/8/2018).

Sekretaris Kelurahan Sisir, Ngunapi mengatakan rangkaian kegiatan sudah dilaksanakan sejak akhir bulan Juli 2018 lalu. “Puncaknya kita laksanakan hari ini. Kegiatan ini untuk memberikan ruang bagi anak-anak, menjadikan kampung kita ramah anak,“ ujar Ngunapi.

Festival ini menurut Ngunapi tidak hanya untuk mengenalkan dolanan tradisional kepada anak-anak masa kini namun juga mendorong untuk konservasi lingkungan. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah konservasi sungai dengan menyebar ikan di sungai.

Sementara itu Punjul Santoso mengharapkan agar Festival Kampung Dolanan ini dikemas lebih baik dan bisa dilaksanakan keliling Kelurahan Sisir.

“Kita kenalkan pada anak-anak kita, kalau permainan ini bukan hanya cerita, tapi anak-anak mengenal permainan ini,“ ujar Punjul.

Pasalnya saat ini anak-anak tidak kenal apa itu dolanan tradisional anak. Ada kebiasaan negatif dari orang tua, agar anaknya tidak nakal, orang tua lebih suka memberikan komputer atau gadget kepada anaknya. “Selain bisa merusak mata, namun juga mengakibatkan permasalahan psikis untuk anak. Karena itu kegiatan ini saya apresiasi, “ kata Punjul di acara pembukaan Festival Kampung Dolanan 2018. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES