Pemasangan Modul Terakhir Patung Garuda Wisnu Kencana Selesai

TIMESINDONESIA, BADUNG – Pemasangan modul atau kepingan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) telah rampung. Modul sebanyak 754 tersebut terakhir dipasang pada Selasa (31/7/2018) pada bagian tertinggi dari ekor patung GWK.
Modul terakhir itu berupa tembaga atau kuningan yang dipasang pada patung yang tinggi sekitar 121 meter yang berlokasi di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali.
Advertisement
Dengan selesainya pemasangan modul tersebut, pihak dari GWK menggelar perhelatan bertajuk "Swadharma Ning Pertiwi" atau sebagai rasa syukur dan persembahan dari seorang seniman kepada ibu pertiwi yang melibatkan puluhan seniman di Pelataran Festival GWK. Sabtu (4/8/2018) malam.
Namun sebelum pagelaran tersebut, dilakukan pula konferensi pers yang dihadir Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, Seniman Nyoman Nuarta pencetus patung GWK dan stakeholder lainnya.
Seniman Nyoman Nuarta, sebagai pencetus patung GWK menyampaikan bahwa untuk pemasangan modul patung GWK sudah rampung, hanya tinggal pernak-perniknya saja serta pembuatan museum di dalam Patung GWK dan lain-lainnya.
Selain itu, Nuarta juga berharap dengan selesainya pemasangan modul patung GWK, mengingatkan bangsa ini akan budaya masing-masing, bahwa sebenarnya Indonesia mempunyai budaya yang sangat luar biasa.
"Kita memiliki budaya yang sangat luar biasa. Tapi kenapa dari kita sebagian berpaling ke budaya orang. Kita harus kembali dan bangga kepada budaya kita sendiri. Sebagai suatu bangsa yang punya harga diri," ucapnya.
Nuarta juga mengungkapkan, bahwa perjuangan selama 28 tahun untuk membangun GWK tidaklah mudah, dan banyak hambatan dan tantangan. Namun, hal tersebut terus diperjuangkan bersama rekan-rekannya sebagai janjinya untuk membangun GWK.
"Kita bangun 28 tahun, kita jalan terus ada uang atau tidak dan terus kita kerjakan dengan kesabaran tentunya. Hal ini kita buktikan kepada bangsa bahwa kita jangan jadi bangsa yang minder atau menjadi bangsa pengekor. Bangun budaya kita, karena budaya adalah hal yang sangat penting. Kita membangun ini bukan mencari untung tapi membangun dan kebanggaan harga diri dari janji saya," ujarnya.
"Sekarang sudah kita buktikan janji itu dan telah terpenuhi. Jadi tugas kita sebagai bangsa harus punya harga diri. Banggalah dengan budaya sendiri, karena budaya itu hak setiap kelompok manusia yang mengapresiasi alamnya secara positif, kreatif dan dinamis itu yang namanya budaya," tegasnya.
Dengan rampunya patung GWK dan bisa menjadi ikon baru bagi pariwisata di Bali, menurut Nuarta tentu dampak dalam dunia pariwisata di Bali sangat besar. Karena sejatinya membangun patung GWK untuk budaya dan pariwisata.
"Dampaknya tentu dalam dunia pariwisata itu besar. Hal ini, sama dengan membangun bendungan pariwisata. Selain itu, hal ini khusus kita angun untuk budaya dan pariwisata," jelasnya.
Nuarta juga menyampaikan, bahwa target selesainya patung GWK memang di Bulan Agustus untuk kado besar memperingati HUT Kemerdekaan ke 73 bangsa Indonesia.
"Jadi kita bekerja keras untuk merampungkan proyek ini supaya masih dalam rangkaian 17 Agustus. Ternyata sebelumnya bulan Agustus sudah bisa kita selesaikan. Karena kita ingin memberikan kado besar terhadap Negara ini," tutupnya.
Rencananya patung Patung Garuda Wisnu Kencana akan diresmikan pada tanggal 8 Oktober 2018 mendatang. Selain itu, dalam pertemuan IMF dan World Bank 2018 nantinya, patung seberat 3 ribu ton yang dibuat menggunakan 2,5 hektar lempeng ini, akan ditunjukkan kepada para delegasi dunia.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Bali |