Apa Jadinya Jika Merias Wajah dengan Mata Tertutup

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Merias wajah terbilang sulit dan harus benar-benar jeli agar wajah menjadi cantik. Namun ceritanya menjadi berbeda jika merias wajah dengan mata tertutup. Seperti apa jadinya? Blepotan apa tidak?.
Rias dengan menutup wajah ini dilakukan oleh para pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Kegiatan ini mewarnai untuk menyambut Dirgayahu RI ke-73, yang digelar di halaman rumah sakit setempat, Senin (13/8/2018).
Advertisement
Kegiatan yang dikemas dengan perlombaan ini, tidak diikuti oleh pegawai rumah sakit saja, akan tetapi juga diikuti sejumlah instansi di lingkungan Pemkab Probolinggo. Para peserta ini mengenakan pakaian merah putih, dan pakaian perjuangan RI.
Karena merias wajah rekannya dengan mata ditutup. hasilnya sejumlah goresan lipstik warna merah, maupun olesan bedak tak tepat pada tempatnya. Bulu mata yang dipasang juga tak tepat pada tempatnya. Hasilnya, wajah mereka bukan malah cantik, akan tetapi seperti badut.
Sebagian juga ada yang lumayan bagus dan lumayan rapi. Yang mengikuti lomba ini tak pandang atasan atau bawahan, semua sama. Perawat merias dokter dan begitu sebaliknya. Ada pula bawahan merias kepala ruangan mereka masing-masing. Alhasil, 90 persen yang dirias make up nya tak beraturan.
Sekretaris RSUD Waluyo Jati Kraksaan dr. Mansur mengatakan, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan budaya hidup sehat masyarakat serta untuk mendongkrak semangat patriotisme yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan RSUD. Yang diikuti oleh 54 unit pelayanan di lingkungan RSUD setempat.
Semangat patriotisme ini kata ia mutlak dibutuhkan dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan prima kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo dan sekitarnya.
“Suatu rumah sakit itu bisa dikatakan berkembang manakala di dalamnya selalu berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” terang dr. Mansur.
“Dengan kegiatan unik yakni merias wajah dengan mata tertutup ini, kami berharap dengan menjiwai semangat juang para pahlawan, ke depan mutu RSUD bisa meningkat melalui pelayanan medis yang terbaik dan memuaskan masyarakat Kabupaten Probolinggo dan sekitarnya,” ucapnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Probolinggo |