Peristiwa Daerah Jemaah Haji Indonesia 2018

JCH Indonesia Antusias Mengikuti Majelis Ilmu di Mekkah

Jumat, 17 Agustus 2018 - 15:05 | 35.14k
JCH Indonesia di majelis ilmu Sayyid Ahmad bin Muhammad di daerah Rushaifah (FOTO: KH Tauhidullah Badri for TIMES Indonesia)
JCH Indonesia di majelis ilmu Sayyid Ahmad bin Muhammad di daerah Rushaifah (FOTO: KH Tauhidullah Badri for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Majelis ilmu atau majelis dzikir yang rutin diadakan Sayyid Ahmad bin Muhammad Al-Alawi beberapa hari menjelang wukuf di Arafah, menjadi jujukan JCH Indonesia, termasuk JCH Indonesia asal Kabupaten Probolinggo.

Majelis ilmu di kediaman Sayyid Ahmad di daerah Rushaifah, Mekkah ini digelar Rabu (15/8/2018) malam, selepas shalat Maghrib.

Advertisement

Tak hanya JCH Indonesia, sejumlah ulama dan jamaah dari berbagai penjuru dunia, turut menghadiri majelis ini. Dari India, Pakistan, Mesir, Libanon, Iraq, Abu Dhabi, Syiria, Malaysia, Chad, Sudan dan lainnya.

Jumlahnya sekitar 700 orang. Tetapi dari sekian banyak yang hadir, mayoritas adalah jamaah dari Indonesia. Termasuk JCH Indonesia asal Probolinggo. 

Mereka bahkan ada yang datang dengan menggunakan bis bersama beberapa orang atau rombongan, menempuh perjalanan sekitar 15 menit ke arah Jeddah. 

Rushaifah, kediaman Sayyid Ahmad, merupakan distrik atau daerah yang terletak antara Masjidil Haram (Mekkah) dan Jeddah. Dari Masjidil Haram, jaraknya sekitar 5 kilometer.

Sampai di lokasi menjelang petang, terlihat kompleks yang cukup besar. Ada pintu gerbang. Begitu masuk, ada masjid representatif lengkap dengan tempat wudhu dan halaman yang luas. Ada bangunan yang menyerupai ruang kelas.

Selepas shalat Maghrib, acara langsung dimulai dengan pembacaan ratib, yasin, surat tabarak, tahlil, pembacaan qasidah, mawidhah dan doa. Acara berlangsung dengan khidmat dan khusyu.

Setelah shalat Isya, ratusan peziarah mendapatkan jamuan makan malam ruuz mandi, nasi khas arab yang berminyak campur daging. 

Walaupun pada umumnya jamaah tidak bisa bersalaman dengan Sayyid Ahmad, tapi JCH Indonesia sudah merasa puas dengan hadir ke majelis ilmu ini.

Bagi JCH Indonesia, berjumpa langsung dengan ulama besar Sayyid Ahmad di kediamannya, merupakan keberuntungan dan menghadirkan kepuasan batin. Jamaah merasa mendapat berkah.

Kulit yang bersih, jenggot hitam dan tebal, serta perawakan yang tegap pada ulama yang sisilahnya tersambung dengan Rasulullah melalui cucunya, Imam Al-Hasan bin Ali ini, membawa keteduhan.

Dari penelusuran TIMES Indonesia, Sayyid Ahmad merupakan putra dan penerus Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki. Adapun Sayyid Muhammad, merupakan ulama besar ahli hadis yang menjadi rujukan kebanyakan ulama Indonesia.

Sayyib Muhammad merupakan pengajar di Haram (Masjidil Haram, Makkah), profesor di Universitas Ummul Qura, dan pengarang tak kurang dari 100 buku/kitab. Banyak karyanya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

Baik Sayyid Muhammad maupun putranya, Sayyid Ahmad bin Muhammad Al-Alawi, dikenal dengan pemikirannya yang moderat. Banyak ulama tanah air, belajar di tempat ini sejak era Sayyid Muhammad hingga kini. Setiap tahun, banyak JCH Indonesia mengikuti majelis taklim dan majelis dzikir di 'pesantren' ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES