Cegah Pernikahan Dini Pemkot Yogya Luncurkan Go Sahaja

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Cegah kasus pernikahan dini dan kehamilan yang tidak dikehendaki (KTD), Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot Yogyakarta) luncurkan gerakan Gerakan Orang tua Sahabat Remaja (Go Sahaja) sekaligus mendeklarasikan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Launching Go Sahaja dipusatkan di RW I Jlagran, Pringgokusuman, Gedongtengen.
Nantinya, gerakan ini akan memberikan pemahaman tentang pentingnya keluarga sebagai sebuah tatanan kehidupan sosial yang paling kecil sekaligus yang paling penting yakni membangun karakter bangsa.
Advertisement
“Minimnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, longgarnya tata nilai dalam masyarakat, kemajuan teknologi informasi, serta lemahnya penerapan 8 fungsi keluarga, disinyalir menjadi penyebab terjadinya kasus pernikahan dini yang diakibatkan oleh KTD,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPPKB Kota Yogyakarta, Eny Retnowati, Senin (20/8/2018).
Eny menambahkan, pernikahan dini juga dapat mengakibatkan komplikasi dalam persalinan, pendarahan, sampai meningkatnya resiko terkena kanker serviks. Sedangkan resiko pada bayi yang dilahirkan diantaranya adalah berat bayi lahir rendah (BBLR), dan stunting.
Selain itu, pernikahan dini membawa resiko sosial dan psikologis yang dihadapi pelakunya. Antara lain, rentan terjadinya kasus KDRT, perceraian dini, menurunkan angka partisipasi sekolah, serta berdampak terhadap meningkatnya angka kemiskinan.“Gerakan (Go Sahaja) ini diharapkan dapat mengembalikan keluarga pada fungsinya sebagai pelindung, pengayom, dan pendidik bagi seluruh anggota keluarga,” papar Plt Kepala DPPKB Pemkot Yogyakarta ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |