Peristiwa Daerah Dari Desa untuk Indonesia

Perkuat Karakter Desa Wisata, Disparta Kota Batu Revitalisasi Potensi

Selasa, 21 Agustus 2018 - 15:42 | 142.62k
Perkuat karakter Desa Wisata, Dinas Pariwisata Kota Batu melakukan revitalisasi Desa Wisata di Kota Batu untuk menggeliatkan lagi destinasi wisata dari, untuk dan oleh masyarakat ini. (FOTO: M Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Perkuat karakter Desa Wisata, Dinas Pariwisata Kota Batu melakukan revitalisasi Desa Wisata di Kota Batu untuk menggeliatkan lagi destinasi wisata dari, untuk dan oleh masyarakat ini. (FOTO: M Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
FOKUS

Dari Desa untuk Indonesia

TIMESINDONESIA, BATUDinas Pariwisata Kota Batu tahun 2018 melakukan program revitalisasi Desa Wisata di Kota Batu untuk memperkuat karakter wisata di desa sebagai semangat Dari Desa untuk Indonesia.

Dinas ini akan melakukan berbagai kajian pada  desa wisata untuk lebih mendalami potensi wisata apa saja yang bisa dikembangkan kekhususannya.

Tahun 2018 ini, ada dua desa wisata yang akan digarap oleh Dinas Pariwisata yakni Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu dan Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji.

“Seperti Desa Sidomulyo, sejak dahulu dikenal sebagai Desa Wisata Bunga, tapi jangan hanya mengandalkan bunga saja, harus digali potensi lain,“ ujar Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono.

Wisata-batu.jpg

Di desa Sidomulyo ini juga ada potensi budidaya ikan yang juga bisa memberikan daya tarik wisata lebih kepada wisatawan. Begitu juga sarana prasarana wisata lainnya, seperti wisata berkuda dan penginapan di tengah perkebunan bunga.

Begitu juga dengan Desa Pandanrejo yang selama ini dikenal sebagai Desa Wisata Petik Strawberry.

“Nanti tidak hanya strawberry saja yang bisa dikembangkan, di desa ini banyak wisata lain, termasuk Coban Lanang, “ kata Imam.

Semua potensi ini akan disinergiskan hingga menimbulkan daya tarik pariwisata. Dinas Pariwisata akan mengimbangi program revitalisasi ini dengan mengkolaborasikan program pengembangan desa yang dimiliki banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Semua program ini akan difokuskan untuk revitalisasi Desa Wisata sesuai dengan visi dan misi wali kota, Desa Berdaya, Kota Berjaya. “Program Dinas Pariwisata akan saling mendukung dengan Dinas Pertanian, Dinas Perumahan hingga Dinas PU Bina Marga hingga terjadi percepatan pembangunan di desa,“ ujar Imam.

Satu hal penting yang harus dipertahankan dalam Desa Wisata, menurut Imam Suryono adalah kearifan lokal. Suasana desa dan kebersamaan masyarakat sangat penting untuk merebut hati para wisatawan.

Mantan Kepala Satpol PP Kota Batu ini mengatakan keguyuban dan suasana desa juga menjadi daya tarik pariwisata yang tidak bisa ditemukan ditempat yang lain.

Seperti wisatawan pasti ingin merasakan bagaimana memasak di kompor tanah sambil bercengkrama meminum kopi di dapur bersama-sama keluarganya.

Kebun-Seledri.jpg

Menciptakan hal itu, menurut Imam Suryono tidak mudah, butuh kebersamaan antar warga, karena keberadaan desa wisata ini diharapkan tidak hanya mensejahterakan satu dua orang saja, namun untuk seluruh warga desa.

“Kalau mau cepat berjalanlah sendiri, tetapi kalau mau berjalan jauh berjalanlah bersama, sendiri terlalu sedikit untuk sebuah pekerjaan besar,“ ujar Imam sembari mengatakan revitalisasi ini merupakan pekerjaan yang sulit, rumit dan berjangka panjang.

Mengembangkan desa wisata yang bagus, sama seperti membangun sebuah peradaban baru dimana diperlukan pembagian peran sekaligus sinergitas berbagai pihak.

Konsep revitalisasi Desa Wisata ini dimatangkan dengan menerima berbagai masukan, kritik serta pengkajian secara mendalam setiap aspeknya dari berbagai stakeholders untuk menghasilkan sebuah model alternatif yang akan menjadi program bersama, pengembangan Desa Wisata.

“Hasil dari revitalisasi ini adalah kita menemukan apa potensi wisata setiap desa, semua harus bisa bergerak,“ katanya.

Pengelola Desa Wisata Kungkuk, Wito Pamungkas menyambut gembira revitalisasi desa wisata, mengingat desa sangat membutuhkan hal tersebut.

“Kita masih terus melakukan penggalian potensi, seperti saat ini kita sangat membutuhkan wahana untuk tamu keluarga. Kebetulan tahun ini ada dana desa sebesar Rp 120 juta kalau nanti ada program dari Dinas Pariwisata akan bertambah berkembang desa wisata kita," ujar Wito.

Wisata-Petik-Sayur.jpg

Selama ini Desa Wisata Kungkuk mengandalkan pengelolaan homestay, outbound, petik jeruk, edukasi pertanian, camping ground, edukasi peternakan, edukasi UMKM dan tubing.

Diakuinya tingkat kunjungan ke desa wisata memang tidak tinggi. “Kadang sebulan ada tiga kali rombongan, kadang tidak ada sama sekali seperti bulan Agustus ini ndak ada sama sekali, “ujarnya.

Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Batu, Cahyono Hadi S Sos menyambut gembira program Disparta mengingat Desa Wisata membutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendampingan dan sarana prasarana.

Desa wisata di Kota Batu membutuhkan diberikan support, motivasi dan solusi jika ada kendala di lapangan,“ ujar Cahyono yang konsen dengan semangat Dari Desa untuk Indonesia(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES