Peristiwa Daerah

Pemkab Jember Libatkan Mahasiswa Jadi Petugas Verval Bansos Pangan Rastra

Sabtu, 25 Agustus 2018 - 15:47 | 71.89k
Bupati Jember dr. Faida saat memberikan pengarahan kepada ribuan mahasiswa petugas verval Bansos Pangan Rastra di Aula PB Sudirman, Sabtu (25/8/2018). (FOTO: Istimewa)
Bupati Jember dr. Faida saat memberikan pengarahan kepada ribuan mahasiswa petugas verval Bansos Pangan Rastra di Aula PB Sudirman, Sabtu (25/8/2018). (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Sekitar 1.400 mahasiswa penerima beasiswa dikumpulkan oleh Bupati Jember dr. Faida di Aula PB Sudirman, Gedung Pemkab Jember, Jawa Timur pada Sabtu (25/8/2018). Mereka didapuk sebagai petugas verval Bansos Pangan Rastra bagi masyarakat miskin yang ada di penjuru daerah di Jember. Hal ini merupakan upaya menuju Jember Smart City.

Launching pemberian tugas ini ditandai dengan pemukulan kentongan. Bupati Faida bersama beberapa mahasiswa memegang kentongan merah putih lalu memukulnya bersama-sama. 

Advertisement

Faida mengatakan bahwa untuk memverivali (verifikasi dan validasi, red) keluarga penerima manfaat ini diperlukan tim yang independen, profesional, dan bekerja dengan hati.

"Keyakinan saya merujuk pada para mahasiswa yang pastinya masih fresh dan tanpa ada kepentingan apapun," kata Faida.

Menurutnya, verifikasi dan validasi keluarga penerima manfaat Bansos Pangan Rastra tersebut adalah untuk mempersiapkan program bantuan pangan nontunai yang akan dilaksanakan pada tahun ini. 

Dia juga menerangkan bahwa data yang diverifikasi dan validasi merupakan produk tahun 2015. Secara teknis, para mahasiswa diberi tugas sesuai wilayah tempat tinggal. 

“Biar ada manfaat di wilayah masing-masing,” ujar perempuan berlatar belakang dokter ini.

Faida menerangkan bahwa dipilihnya para mahasiswa sebagai petugas verval ini, dikarenakan mahasiswa masih memiliki idealisme yang kuat, ketegasan, dan komitmen yang tidak akan luntur. "Saya hanya minta jangan ragu-ragu menjalankan tugas ini. Tegas. Kalau layak ya katakan layak, kalau tidak layak ya tidak layak. Jangan ada bahasa agak layak atau agak tidak layak. Ini yang saya perlukan tegas dan tidak ragu-ragu," ujar Faida dengan tegas.

Data dari Kementerian Sosial (Kemensos) bahwa di Kabupaten Jember terdapat sekitar 39 persen kepala keluarga (KK) dalam kategori miskin. 

Sementara itu ada 14 kriteria miskin yang telah ditetapkan. Kriteria ini akan menjadi salah satu pedoman dalam melakukan verifikasi dan validasi. 

Terkait pelibatan mahasiswa tersebut, Faida menjelaskan, kebijakan ini sebagai upaya untuk mewujudkan generasi peduli kesejahteraan masyarakat miskin. “Tugas ini adalah upaya membuka jalan kalian agar hidup kalian lebih bermanfaat,” tutur Faida.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pemkab Jember yang tengah menggaungkan Jember Smart City akan membekali mereka dengan sejumlah dokumen. Selain itu para petugas verval Bansos Pangan Rastra ini akan mendapatkan kupon bahan bakar serta honor sebagai operasional melaksanakan verval di wilayah kerjanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES