Lamongan Tempo Doeloe Berasa Ada di Zaman Dahulu

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Berbagai konsep ditonjolkan dalam Lamongan Tempo Doeloe, membuat warga Lamongan, Jawa Timur yang berkunjung akan merasa berada di zaman puluhan tahun lalu.
Mulai dari bangunan, di mana, dinding-dindingnya terbuat dari anyaman bambu serta atapnya terbuat dari tumpukan jerami padi, dilengkapi dengan tempat duduk jadul, dan berbagai ornamen yang menggambarkan masa lalu.
Advertisement
Nuansa zaman dahulu juga semakin terasa, dengan hadirnya jajanan masa lalu, seperti Serawut, Serebeh, Tiwul, Gulali, Mleret, Lopis, Petulo dan beberapa jajanan tradisional lainnya. Tak hanya itu, kesenian serta musik yang diperdengarkan, menambah kejadulan.
Ini lah gambaran singkat dari konsep, yang disajikan di 58 stan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan di Kabupaten Lamongan, di Lamongan Tempo Doeloe.
Seperti stan milik Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Lamongan yang mengambil konsep Gardu PMD. “Di zaman dahulu gardu ini sebagai salah satu tempat yang biasa digunakan masyarakat untuk berkumpul atau cangkruk saling bercengkerama,” kata Kepala Dinas PMD, Khusnul Yaqin, Sabtu, (25/8/2018).
Khusnul juga menuturkan selain untuk mengingatkan masyarakat dengan zaman dahulu, konsep Gardu PMD juga memiliki arti tersendiri. "Kalau sekarang namanya Pos Kamling, kalau dulu Gardu, Gardu Dinas PMD, jadi Dinas PMD ini menjadi penjaga masyarakat di Desa," ujarnya.
Bahkan, di stan milik Dinas PMD ini, pembuatan serabi dilakulan secara langsung sehingga para pengunjung dapat menikmati serabi yang masih hangat. “Supaya semakin terasa zaman dulunya. Apalagi di sini juga disediakan musik keroncong, di desa dulukan musiknya keroncong jadi bisa menghibur masyarakat,” katanya.
Konsep yang berbeda ditampilkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Lamongan. Seperti pribahasa sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, Disdukcapil mengambil konsep yang disebut dengan warung GISA (Gerakan Indonesia Sadar Administrasi).
Apa itu, selain menampilkan suasana zaman dahulu dan menyajikan berbagai makanan tradisional, Disdukcapil juga menyelipkan pelayan pengurusan KTP Elektronik.
"Inikan masyarakat pada ngumpul, jadi kalau ada yang mau ngurus KTP bisa sekalian mengurus," tutur Kepala Dispendukcapil Sugeng Widodo.
Disdukcapil juga menyediakan spot berswa foto (selfie) KTP zaman dahulu yang bisa dibuat warga untuk ajang selfi. Selain itu juga ditampilkan sejumlah gambar perubahan KTP dari zaman dahulu hingga sekarang.
"Itu gambar mulai KTP di bawah tahun 1945 sampai sekarang," ucapnya.
Konsep berbeda dari lainnya, dihadirkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan. Apabila stan lain memiliki dinding dari anyaman bambu dan beratapkan jerami, di stan Disperindag ini mengambil konsep Dukun Cina.
Menurut Kepala Disperindag Lamongan, M Zamroni, konsep Dukun Cina ini diambil karena mengadopsi dari rumah-rumah di Lamongan pada zaman dahulu.
"Dulu banyak rumah di Lamongan yang bentuknya seperti itu, kalau di dalam kota bisa dilihat di gang timur PDAM, itu masih ada yang bangunannya seperti itu, kemudian di daerah Kecamatan Glagah terutama di Desa Jatisari," ujarnya.
Berbagai konsep bernuansa zaman dahulu inipun menarik ribuan warga Lamongan yang tumpah ruah untuk sekedar berfoto hingga berfoto selfie Lamongan Tempo Doeloe. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Lamongan |