Peristiwa Daerah

Janji Bertobat, 5 Warung Remang-remang Dibongkar Sendiri oleh Pemiliknya

Sabtu, 01 September 2018 - 14:51 | 31.74k
Pemerintah Kabupaten Probolinggo, saat melakukan penertiban dan pemasangan banner di lingkungan lokalisasai, Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Pemerintah Kabupaten Probolinggo, saat melakukan penertiban dan pemasangan banner di lingkungan lokalisasai, Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Ada lima warung remang-remang yang menyediakan pekerja seks komersial di Dusun Sampitan, Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dibongkar dengan sendirinya oleh pemiliknya. Mereka mengaku bertobat.

Para pemilik warung tersebut, bahkan membongkar setiap kamar yang dimilikinya, kecuali kamar pribadi. Mereka membongkar kamar khusus untuk jasa seks komersial di rumahnya. Sebelumnya, oleh Pemkab setempat sudah dilayangkan surat peringatan pembongkaran di tempat itu.

Advertisement

“Ingin bertobat mas, tidak lagi melakukan pekerjaan haram ini. kami kompak membongkar setiap kamar di ruamh kita masing-masing, kecuali kamar pribadi,” kata Husen, salah satu warga pemilik warung remang-remang, kepada TIMES Indonesia, Sabtu (1/9/2018).

“Setelah kami mendapat surat peringatan dari Pemkab Probolinggo, kami dikumpulkan oleh pemerintah desa. Dan kami sepakat untuk membongkar sendiri kamar-kamar ini,” sambung Husen.

Pasca pembongkaran, sejumlah intansi baik dari Pemkab Probolinggo, yang meliputi Pemerintah Desa, Kecamatan, Kepolisian, Satpol PP dan Banser, langsung melakukan pembersihan berupa kerja bakti, serta melakukan pemasangan banner bertuliskan ‘wilayah bebas dari prostitusi dari miras dan perjudian’.

Sementara Ali Ibang, Kepala Desa Asembagus mengatakan, pemerintah desa menertibkan tempat lokalisasi tersebut dikarenakan ada laporan dari masyarakat, tokoh agama, MUI dan Nahdlatul Ulama, yang meminta pemerintah desa dan Kelurahan untuk segera menutup tempat yang selama ini di jadikan tempat prostitusi.

“Sebelum penertiban ini dilakukan, kami pun sudah melakukan sosialisasi kepada warga. Dan kami menjamin, tempat prostitusi ini tidak akan dibuka kembali, karena masyarakat sekitar mendukung dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kembali. Mereka membongkar sendiri kamarnya, dan katanya mau bertobat,” tandas Ibang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES