Peristiwa Daerah

Cak Nun: Pak Geng Sosok Pengayom Masyarakat

Rabu, 26 September 2018 - 21:42 | 386.31k
Geng Wahyudi saat berdiskusi bersama Cak Nun sesaat sebelum Sinau Bareng Jamah Maiyah dan Masyarakat Sendang Biru di Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Geng Wahyudi saat berdiskusi bersama Cak Nun sesaat sebelum Sinau Bareng Jamah Maiyah dan Masyarakat Sendang Biru di Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Sosok Moch Geng Wahyudi, tokoh asal Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dinilai adalah sosok pengayom masyarakat. Hal itu diakui Emha Ainun Najib alias Cak Nun.

Hal itu disampaikan Cak Nun, saat ditemui TIMES Indonesia, di kediaman Moch Geng Wahyudi, di Pakisaji, sebelum mengisi acara Sinau Bareng dalam rangka Petik Laut, di Desa Tambakrejo, Sedang Biru, Kabupaten Malang, Rabu (26/9/2018).

Advertisement

Cak Nun, berada di bumi Arema selama dua hari mengisi dua acara, yakni di Sendang Biru dan Kecamatan Dau.

Menurut Cak Nun, dirinya kurang lebih dua puluh tahun mengenal Geng Wahyudi. "Pak Geng teman saya dua puluh tahun," katanya. 

Cak-Nun.jpg

Orang di dunia ini jelas Cak Nun, butuh siapa dan apa. Artinya sebagai makhluk sosial. 

"Misalnya, di dunia ini, ada penguasa, yang kuat, pemimpin, yang kaya, tokoh, yang lemah dan pengayom," beber Cak Nun. 

Orang kuat dalam kekuasaan, hanya bersifat sementara. Di dunia yang dibutuhkan adalah sosok pengayom.

"Pak Geng itu adalah sosok santun dan pengayom masyarakat," aku Cak Nun.

Pak Geng begitu Moch Geng Wahyudi populer disapa, boleh jadi apapun. Yang penting menjadi apapun harus jadi pengayom. 

Cak-NUn--geng.jpg

"Sekali lagi, Pak geng itu sosok pengayom masyarakat. Itu sudah sejak dulu," ujarnya.

Pak Geng tambah Cak Nun, natural dalam segala hal. "Beliau akan dibutuhkan masyarakat. Cuma tidak semua orang merasakan demikian. Namun, intinya dia adalah sosok pengayom masyarakat," tegasnya. 

Dalam menjalani kehidupan katanya, yang penting terus berbuat baik dan jadi pengayom siapapun. 

"Orang seperti Pak Geng Wahyudi itu, dapat kursi atau tidak, tidak masalah, tidak pengaruh. Dia sudah punya kursi. Dimanapun dan kapanpun dia tetap dapat kursi, karena sosok pengayom," pungkas Cak Nun(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES