Cinta sebagai Panglima Itu Kesadaran Al-Mutahabbina Fillah

TIMESINDONESIA, MALANG – Acara Sinau Bareng Cak Nun yang digelar malam ini, Kamis (27/9/2018) di Jalan Jetak, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, mengangkat tema Cinta sebagai Panglima.
Cak Nun mengatakan, cinta sebagai panglima lahir dari kesadaran al-mutahabbina fillah. Artinya, cinta yang murni lahir tanpa adanya hubungan dan tidak ada kepentingan apapun.
Advertisement
"Itu orang yang bersaudara satu sama lain, meskipun tidak ada hubungan profesional, hubungan darah, hubungan kepartaian atau apapun. Murni bersaudara. Maka lahirlah tema nanti malam cinta sebagai panglima," ucapnya saat singgah di Desa Mulyoagung, Kamis (27/9/2018).
Cak Nun berujar al-mutahabbina fillah lahir di mana-mana, di Indonesia atas bantuan Allah.
Indonesia kata Cak Nun, itu ahli persatuan. Beribu bahasa, suku, yang bercampur dan hidup bersatu. "Itulah Indonesia, ada atmosfer kebijaksanaan," ucapnya.
Kebijaksanaan, lanjut Cak Nun, itu mempersatukan, berbeda dengan ilmu yang 'kerjaannya' memilah-milah atau membeda-bedakan. Untuknya, Cak Nun mengajak para pemimpin, pemerintah untuk selalu berpikir bijaksana.
"Dengan kebijaksanaan, kita selalu mendapat hidayah untuk mempersatukan," ucapnya.
Malam ini, Sinau Bareng Cak Nun akan digelar. TIMES Indonesia mendukung acara yang dipersembahkan oleh FPOTB (Forum Pemuda Orang Terhormat Blas) bersama Polres Malang dan Kodim 0818/Kabupaten Malang-Batu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Malang |