Peristiwa Daerah

Dewanti: Viralkan Festival Serabi Suro

Jumat, 28 September 2018 - 07:46 | 92.16k
Dewanti didampingi putrinya Ganis Rumpoko saat menghadiri Festival Serabi Suro tahun 2018. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Dewanti didampingi putrinya Ganis Rumpoko saat menghadiri Festival Serabi Suro tahun 2018. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Anda penggemar jajan pasar tradisional Serabi? Jika benar, kegiaran yang satu ini tidak boleh anda lewatkan.

Warga Dusun Dadaptulis, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu setiap bulan Suro selalu menyelenggarakan Festival Serabi Suro.

Advertisement

Di festival yang dilaksanakan selama dua hari mulai Kamis (27/9/2018) hingga Jumat (28/9/2018) ini, anda bisa menemukan berbagai jenis serabi.

Festival-Serabi-Suro-di-Kota-Batu.jpg

Pengunjung bisa datang tanpa dikenai tiket masuk. Ditempat ini, pengunjung bisa menemukan dua jenis serabi, yakni serabi manis yang menggunakan kinca (gula merah cair) atau serabi asin dengan juru (santan).

Ada juga serabi modern dimana diberi toping sosis, keju atau mayones yang dibeli langsung dipuluhan stand yang berbentuk pondok tempo dulu.

“Lebih menarik lagi pembeli bisa langsung melihat proses produksi, mulai dari bagaimana penjual ndeplok (menghancurkan) beras menjadi tepung, hingga memasaknya menggunakan anglo (tungku),” ujar Harmoko salah satu panitia.

Festival-Serabi-Suro-di-Kota-Batu-b.jpg

Uniknya menurut Harmoko, Serabi ini hanya diproduksi dan dipasarkan langsung kepada warga hanya pada bulan Suro. Harganya pun sangat murah, yakni Rp 2500.

Festival ini sudah dilaksanakan dua kali, tahun 2018 ini adalah tahun kedua. Hanya saja bedanya, menurut Harmoko, tahun 2018 ini di suport oleh Dinas Pariwisata Kota Batu.

Imam Suwandi, Ketua RW 6 Dusun Dadaptulis menceritakan bahwa warga kembali mencoba menghidupkan tradisi yang dahulu pernah hidup di dusun ini.

Dahulu di jaman penjajahan Belanda, warga Dusun Dadaptulis memiliki kebiasaan setiap Bulan Suro selalu membuat jenang Suro. Namun karena paceklik akhirnya warga mengganti dengan jenang suro dengan Serabi Suro.

Festival-Serabi-Suro-di-Kota-Batu-c.jpg

Termakan jaman, akhirnya kebiasaan ini luntur, hingga akhirnya warga Dusun Dadaptulis kembali menghidupkan tradisi ini.

Diawali dengan arak-arakan Serabi Suro keliling dusun, hingga kenduri Serabi Suro. Hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko yang didampingi putrinya Ganis Rumpoko, Plt Kepala Dinas Pariwisata, Imam Suryono, Camat Junrejo, M Nur Adhim dan Danposramil 34 Junrejo, Pelda Joko Ismanu.

Dewanti kagum dengan festival yang diselenggarakan warga dengan pendampingan Dinas Pariwisata Kota Batu. “Tidak menyangka kalau seperti ini, sampai gak iso ngomong, saya bersyukur hari ini bisa datang dalam acara yang luar biasa ini,” ujarnya.

Dewanti mengatakan karya warga Kelurahan Dadaprejo jika disejajarkan dengan karya seni yang dipamerkan di Balai Kota Among Tani, bisa dikatakan sejajar.

“Ketika sebuah desa punya acara sangat punya nilai budaya dan keunikannya, kita bisa  mensosialisasikan tidak hanya dinikmati warga tapi bisa dinikmati wisatawan itu luar biasa,” ujar wali kota yang akrab disapa Mbak Wanti  ini.

Festival Serabi Suro seperti ini bisa menjadi penyeimbang wisata buatan yang banyak dituding merusak alam. “Fotografer, buat foto yang indah dari semua sisi, ayo kita viralkan,” ujar Wali Kota Batu Dewanti.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES