Geng Wahyudi: Kesenian Ludruk di Jawa Timur Harus Dilestarikan

TIMESINDONESIA, MALANG – Kesenian ludruk adalah kesenian yang dimilik Jawa Timur. Jika Jawa Tengah memiliki kesenian ketoprak. Namun, kini, kesenian Ludruk sudah nyaris punah. Moch Geng Wahyudi alia Pak Geng berharap, masyarakat di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Malang, untuk tetap melestarikan kesenian Ludruk.
Hal itu disampaikan Geng Wahyudi yang populer disapa Pak Geng, saat menghadiri kegiatan peringatan bulan Muharram atau Syuroan, di Desa Suko, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Sabtu (29/9/2018) dini hari.
Advertisement
Dalam acara itu, dihibur dengan seni Ludruk. “Seni Ludruk ini adalah khasanah budaya Jawa Timuran. Kita harus menjaga dan melestarikan itu, jangan sampai punah,” harap Pak Geng.
Selain menghadirkan seni Ludruk, juga ada hiburan Campursari. Pak Geng juga diajak untuk campursarian. “Desa itu menjadi salah satu kekuatan negara. Dari desa negara akan kuat. Dari desa negara akan sejahtera,” jelasnya.
Dari itu, aneka budaya yang ada di desa tambahnya, harus di lestarikan, dijaga dan dirawat. Karena bangsa yang kuat adalah mampu menjaga budaya dan tradisi yang ada. “Maknai nilai-nilai budaya dan tradisi itu untuk dipraktikkan dalam kehidupan berbangsa dan berbegara,” katanya.
Dalam setiap pertunjukan Ludruk, banyak mengangkat cerita kehidupan sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya. Karena cerita yang dibawakan merupakan cerita sehari-hari, yang dekat dengan kehidupan masyarakat.
Seni ludruk juga digemari oleh semua kalangan masyarakat. Selain itu, walau menggunakan bahasa Jawa Timur, guyonan yang dilontarkan para pemain ludruk pun dapat dimengerti oleh orang dari luar Jawa Timur. “Ini kekuatan Ludruk,” katanya kepada TIMES Indonesia.
Mengapa demikian? Karena jelas Pak Geng, para pemain Ludruk itu, tidak hanya mengandalkan guyonan dalam bentuk perbincangan, tapi juga dalam gerak.
Biasanya, pertunjukan ludruk akan dimulai oleh tari remo. “Berbeda dengan pertunjukan tari remo pada biasanya, tari remo yang menjadi pembukaan pertunjukan ludruk hanya dibawakan oleh seorang penari yang ahli,” jelas pria yang kini sebagai Caleg DPR RI dari Partai NasDem, untuk dapil Malang Raya, nomor urut 5.
Diketahui, saat ini, salah seorang pemain ludruk yang terkenal adalah Kartolo. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini, sudah puluhan tahun menggeluti kesenian ludruk. Kemampuannya membawakan sebuah cerita pun sudah diakui. Penonton akan dibuat terpingkal-pingkal oleh guyonan yang dilontarkannya.
Geng Wahyudi berharap, kesenian Ludruk tetap bertahan dan dilestarikan oleh warga di Jawa Timur, khususnya warga Kabupaten Malang. “Jangan sampai seni Ludruk itu punah. Generasi milenial harus mengetahui jika seni Ludruk itu kesenian khas Jawa Timur,” pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Malang |