Peristiwa Daerah

Bedah Buku 'Cak Bowo' Diapresiasi Pakar Hukum

Minggu, 30 September 2018 - 09:20 | 223.05k
Kupas tuntas tiga buku rujukan hukum karya Sunarno Edy Wibowo, Sabtu (29/9/2018).(FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kupas tuntas tiga buku rujukan hukum karya Sunarno Edy Wibowo, Sabtu (29/9/2018).(FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAPraktisi hukum dan pengajar di salah satu Universitas di Surabaya, Jawa Timur, Dr. H. Sunarno Edy Wibowo, gelar bedah buku karyanya, Sabtu (29/9/2018). Tiga buku berjudul Hukum di Mata Bowo, Penegakan Hukum Militer dan Money Laundering tersebut mengungkap relevansi konstelasi hukum dari berbagai kasus. Launching dan bedah buku ini sekaligus menyambut Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh tiap tanggal 1 Oktober.

Bowo mengupas tuntas hukum militer di Indonesia, termasuk di antaranya pemberlakuan Kitab Undang - undang Hukum Pidana Militer (KUHPM) di Indonesia beserta latar belakang dan faktor pendukung dalam buku berjudul “Penegakan Hukum Militer di Indonesia”. Sedangkan kedua karya lain yaitu “Hukum di Mata Bowo” yang menganalisa kasus hukum yang terjadi di masyarakat. Sementara “Money Laundering” menyingkap sisi lain kejahatan kerah putih dalam tindak pencucian uang.

Advertisement

buku-rujukan-hukum-karya-Sunarno-Edy-Wibowo-a.jpg

Pria kelahiran Surabaya yang akrab di sapa Cak Bowo ini cukup serius menggarap kisahnya selama berkecimpung di dunia hukum. Dengan menyajikan permasalahan nyata yang terjadi di masyarakat bersama analisis hukum beserta solusinya, kajian mencakup hampir seluruh disiplin ilmu hukum mulai perdata, pidana, administrasi, serta penyajian bahasa yang baik dan mudah dipahami, meskipun untuk pembaca yang tidak berlatar ilmu hukum, buku ini dinilai layak dan mampu mengedukasi masyarakat.

“Buku ini lahir dari buah pikir dan pengalaman saya selama berkecimpung di dunia hukum Jawa Timur. Selain itu buku ini juga merupakan hasil dari catatan-catatan yang saya rangkum sendiri dari sebuah tema yang saya ambil di stasiun televisi swasta,” terang Cak Bowo.

buku-rujukan-hukum-karya-Sunarno-Edy-Wibowo-b.jpg

Menurutnya, buku yang telah disusun juga terinspirasi dari pengalaman pribadinya. Kemudian dituangkan kedalam buku karyanya untuk mengedukasi semua masyarakat.

“Karya buku yang saya susun ini semoga bisa mengedukasi masyarakat, karena bahasanya mudah dan paham untuk di mengerti,” imbuh peraih penghargaan The Best Legal Consultant with The Most Professional Service dari Indonesian Inspire (IEEA) ini.

Dalam launching buku karyanya, Cak Bowo turut mengundang Djarot Pribadi, dosen pakar hukum sebagai pembanding. Djarot mengatakan, buku yang ditulis oleh Bowo ini sangat memudahkan masyarakat tak hanya akademisi lantaran bahasa dan substansi yang disampaikan sangat mudah dipahami.

Karena itu, buku ini patut menjadi bacaan masyarakat karena menyangkut hukum aktual di masyarakat beserta analisisnya, patut menjadi bacaan bagi mahasiswa fakultas hukum karena ada sosiologi hukum serta rujukan bagi para penegak dan pemerhati hukum di Indonesia.

“Jadi buku ini sangat saya anjurkan untuk akademisi, selain itu saya kira masyarakat awam juga akan mudah memahami karena bahasa yang disampaikan itu ringan dan substansial,” kata Djarot.

Cak Bowo alias Dr. H. Sunarno Edy Wibowo, SH., MHum. lahir di Surabaya pada 22 Juni 1961. Menempuh pendidikan Ilmu Hukum (S1) di Universitas Narotama Surabaya (1990), pada tahun 2000 menyelesaikan program Magister Humaniora (S2) di Universitas Islam Indonesia, serta meraih gelar Doktor Ilmu Hukum (S3) di Universitas 17 Agustus Surabaya pada tahun 2014.

Cak Bowo mengawali karirnya pada tahun 1988 sebagai PNS Fak. Farmasi Universitas Airlangga hingga tahun 1993, kemudian pada tahun 1994 membuka praktek sebagai pengacara hingga tahun 1999.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES