Kopi Juwet Buatan Lamongan Ini Tawarkan Kenikmatan plus Khasiat

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Buah Jamblang atau buah Juwet, tidak hanya daging buahnya saja yang dapat dinikmati. Namun bijinya juga dapat dikonsumsi dengan diolah menjadi Kopi Juwet. Kopi ini jelas menawarkan kenikmatan dan khasiat nyata.
Apa itu kopi juwet? Dulu, biji buah Juwet yang sebelumnya hanya dibuang begitu saja. Kini di tangan pasangan suami-istri, Ismail Khoiri dan Nikmatus Soliha, warga Dusun Sekargeneng, Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, biji Juwet diolah menjadi Kopi Juwet.
Advertisement
Ismail mengaku, ide untuk membuat kopi dari biji Juwet tersebut, karena terinspirasi dari salah satu temanya untuk membuat kopi alternatif. Sehingga dirinya memilih biji Juwet, yang memang keberadaannya cukup melimpah di sekitar tempat tinggalnya, tapi kurang termanfaatkan.
"Awalnya dari teman di Semarang, yang punya kedai kopi, jadi muncul ide membuat Kopi Juwet," kata Ismail pada TIMES Indonesia, Selasa, (23/10/3018).
Untuk dapat menjadi bubuk kopi, Ismail menjelaskan, biji Juwet yang sudah terkumpul harus melewati beberapa tahap, mulai dari pengeringan, pengupasan kulit ari, hingga disangrai.
"Kira-kira butuh waktu 1 minggu, mulai pengambilan biji Juwet, kemudian dijemur, dikupas, dijemur lagi sampai benar-benar kering, baru disangrai dan digiling," ujarnya.
Menurut Ismail, tidak hanya menjadi teman saat bersantai, namun Kopi Juwet juga memiliki berbagai kandungan yang dapat mencegah dan mengobati sejumlah penyakit.
Mulai dari bisa menurunkan gula darah, mencegah penyakit jantung, mengobati infeksi, melancarkan pencernaan, mencegah kanker, dan menjaga kesehatan mulut. "Setelah uji laboratorium, biji juwet ini punya kandungan Zat Tanin, Asam Galat, Insulin Plasma, dan Jambosin," katanya.
Selain memiliki sejumlah khasiat, keunikan rasa yang dimiliki juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen kopi dengan merk Viral Coffee ini.
"Ada dua varian, yaitu original dan campuran kopi 30 persen dan biji Juwet 70 persen. Dalam sebulan ini laku 60 bungkus, dan sudah ada yang sudah langganan, setiap hari beli 2 bungkus," ujarnya.
Untuk kemasan 200 gram Viral Coffee, Ismail membandrolnya dengan harga Rp 20.000, sedangkan untuk kemasan 250 gram dijual seharga Rp 25.000.
Namun Ismail mengaku, belum berani untuk melakukan produksi dalam skala besar, karena Kopi Juwet produksinya tersebut masih belum memiliki izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT). "Sementara baru di online, tetangga, belum berani produksi banyak," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, Zamroni, sangat mengapresiasi inovasi Kopi Juwet tersebut, dan akan membantu pengurusan PIRT untuk melegalkan produksi Viral coffe. "Kalau sudah memenuhi semua syaratnya, kami akan keluarkan PIRT-nya," kata Zamroni. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Lamongan |