Puncak Grebeg Maulid, Warga Kota Madiun Berebut Gunungan Sedekah Bumi

TIMESINDONESIA, MADIUN – Puncak Grebeg Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriah di Kota Madiun ditandai dengan kirab gunungan jaler dan estri. Gunungan diarak mulai dari Masjid Kuno Taman hingga Alun-Alun Kota Madiun.
"Salah satu situs tertua di Kota Madiun adalah Masjid Kuno Taman. Start mulai dari Masjid Kuno Taman agar dapat menguatkan kebudayaan di Kota Madiun," kata Agus Purwo Widagdo Kepala Disbudparpora Kota Madiun, Selasa (20/11/2018).
Advertisement
Gunungan Jaler dan Estri melambangkan kesuburan dan kesejahteraan masyarakat. Gunungan jaler berisi makanan mentah dari bumi. Sedangkan gunungan Estri berisi makanan atau jajanan pasar.
Kemeriahan dan atusias masyarakat tampak saat prosesi sedekah bumi. Mereka berebut aneka macam hasil bumi dari Gunungan Jaler dan Estri ini. Selain itu sebanyak 30 tumpeng pengiring juga disedekahkan kepada warga Kota Madiun. Prosesi sedekah bumi merupakan implementasi ajaran Nabi Muhammad SAW.
Sedekah bumi lewat Tradisi grebeg maulid sudah lama dilakukan masyarakat Kota Madiun. Pada 2010, grebeg maulid mulai digelar Pemkot Madiun.
Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto bersama warga saat puncak grebeg maulid.
"Ini salah satu upaya untuk mengembalikan tuntunan dan menguatkan nilai budaya di Kota Madiun. Bukan karena kita dituntut nguri-nguri budaya alim ulama terdahulu, melainkan kesadaran menjaga kebudayaan di daerah kita," ujar H.Sugeng Rismiyanto, Wali Kota Madiun, Selasa (20/11/2018).
Wali Kota berharap pelaksanaan grebeg maulid di tahun depan lebih optimal. Yakni dengan menyertakan UMKM dalam rangkaian kegiatan. Serta menjadikan event tersebut sebagai destinasi wisata di Kota Madiun. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Madiun |