Peristiwa Daerah

Punden Rondo Kuning Songgokerto Digali BPCB

Kamis, 22 November 2018 - 13:26 | 313.12k
Tim saat melakukan persiapan penggalian di Punden Rondo Kuning Songgokerto, penggalian baru dilakukan besok. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Tim saat melakukan persiapan penggalian di Punden Rondo Kuning Songgokerto, penggalian baru dilakukan besok. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Tim ekskavasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Trowulan Mojokerto melakukan penggalian di Punden Rondo Kuning (Nyi Sutinah) di Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kamis (22/11/2018).

Penggalian ini atas permintaan Dinas Pariwisata Kota Batu merespon laporan dari warga yang menemukan adanya struktur bangunan purbakala di Punden yang selama ini selalu digunakan warga untuk berbagai ritual desa itu.

Advertisement

Kasi Sejarah Purbakala, Noerad AP menerangkan bahwa punden ini sempat terbengkalai selama beberapa saat, hingga pada tahun 2017, Kelurahan Songgokerto melaporkan ada penemuan struktur bangunan purbakala di tempat ini.

Punden-Rondo-Kuning-Songgokerto1.jpg

“Punden ini belum memiliki juru kunci sampai saat ini, dulu sempat ditinggalkan, tidak terawat. Baru Tahun 2017 kita mendapatkan laporan warga menemukan struktur batu bata kuno di dalam tanah, kedalamannya 40 centimeter,” ujar Norad.

Struktur batu bata kuno ini ditemukan di dalam tanah, saat warga membangun plengsengan. Ada tiga lapisan membentuk susunan rata, berjajar dan sebagian batu bata rusak terkena akar pohon beringin.

Di atas punden juga ditemukan beberapa batu andesit yang biasa digunakan untuk candi. “Namun kita menduga batu andesit itu bukan insitunya (berassl dari tempat lain) di sini, kita menduga di sekitar punden ini ada juga candi,” ujar Norad yang juga seorang arkeolog ini.

Penggalian ini menurut Norad, bertujuan untuk penyelamatan data purbakala sekaligus pemetaan situs purbakala yang ada dan mencari tahu sejarah, kenapa Punden ini diberi nama Rondo Kuning.

Hal senada dikemukakan oleh Kabid Kebudayaan, Winarto mengatakan bahwa penggalian ini untuk mencari tahu, kebenaran informasi terkait situs purbakala.

“Kita ingin tahu apa ada struktur bangunan purbakala, perkiraan kapan bangunan itu dibuat, hingga bagaimana sejarah Punden Rondo Kuning, terlebih ada dua punden di Kota Batu yang namanya sama Rondo Kuning,” terang Winarto.

Punden-Rondo-Kuning-Songgokerto2.jpg

Sementara itu Ketua Tim Penggalian dari BPCB, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan sebenarnya diagendakan penggalian dilakukan hari Rabu (21/11/2018) hingga hari Minggu (25/11/2018).

“Namun karena ada masukan dari sesepuh warga setempat yang mengharuskan ada ritual sebelum penggalian yang harus dilakukan besok (Jumat 23/11/2018), kita harus menghormati, penggalian baru kita lakukan besok, sekarang kita hanya prepare saja,” ujar Wicaksono.

Selama beberapa hari melakukan penggalian, Wicaksono akan melakukan identifikasi punden secara ilmiah kepurbakalaan.

“Sekilas secara kasat mata, kita temukan batuan candi yang tercecer di atas punden dan informasi dari warga ada tatanan batu bata kuno tiga lapis di kedalaman 40 centimeter menyudut di sisi Barat Punden. Kita belum tahu apakah struktur itu pertirtaan, candi, permukiman penduduk kala itu atau struktur irigasi lama, akan kita cari,” kata Wicaksono.

Besok, kata Wicaksono, ia akan mengupas lapisan tanah yang ada, sehingga bisa ditafsirkan apa ada peninggalan cagar budaya.

Dilihat dari sebaran situs purbakala, Punden Rondo Kuning ini berada di tengah beberapa situs purbakala.

Satu kilometer arah Barat Punden Rondo Kuning terdapat Candi Songgoriti. Satu kilo di sebelah Utara Punden Rondo Kuning terdapat temuan Tempayan Batu di Desa Gunungsari.

Punden-Rondo-Kuning-Songgokerto3.jpg

Kurang lebih satu kilometer arah Timur terdapat fragmen Arca Siwa yang berada di samping Puskesmas Batu Jl Samadi.

Arah Barat Daya kurang lebih dua kilometer dari Punden Rondo Kuning terdapat Punden Sinto Mataram yang juga ada fragmen arca dan di sebelah Selatan terdapat temuan ceceran batu andesit di Desa Pesanggrahan.

“Kalau dari sebaran itu, kita bisa menduga ada kaitannya dengan Candi Songgoriti dan Prasasti Sangguran, tapi belum tentu juga melihat dari temuan lepas ada yang tidak sinkron, antara batu andesit di atas tanah dan batu bata kuno di dalam tanah,” paparnya.

Tim akan berpijak pada temuan batu bata kuno. Dari situ bisa diidentifikasi apakah batu bata kuno ini dibuat pada era Kerajaan Majapahit atau sebelumnya.

“Ukuran batu bata kuno era Majapahit ukurannya 28 centimeter, kalau jaman sebelumnya, seperti jaman Kerajaan Kediri ukuran batu batanya lebih besar berkisar 38 hingga 40 centimeter, batu bata Majapahit kita jadikan patokan,” ujar Ketua Tim Penggalian Punden Rondo Kuning  dari BPCB ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES