Berkunjung ke Sentra Kopi Provinsi Dah Lak Vietnam, Ini Cerita Amin Said Husni

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Berkunjung ke sentra kopi di Vietnam, tepatnya di Buon Ma Thout, ibu kota Provinsi Dahlak, penggagas Bondowoso Republik Kopi (BRK), Amin Said Husni (ASH) berbagi cerita melalui akun Instagramnya.
“Buon Ma Thout ibu kota Provinsi Dahlak, Vietnam, ini dijuluki the capital of coffee,” tulis pria yang juga akrab disapa mas Amin itu.
Advertisement
“Kawasan highland dengan ketinggian 530 mdpl ini merupaka sentra kopi Vietnam,” lanjut dia, di akun pribanya @aminshusni.
Kemudian ia juga menuliskan.
“Berkat peran pemerintah yang sangat getol dalam mendorong perkembangan kopi, kini Vietnam menjadi penghasil kopi terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Indonesia sendiri masih diurutan keempat,” jelas mantan Bupati Bondowoso dua periode itu.
Tidak seperti kacang yang lupa kulitnya. Meski tak lagi sebagai bupati, ia tetap tidak melupakan daerah yang pernah dinahkodainya.
Di Instastorynya itu, ia tidak lupa menuliskan begini.
“Tapi yang namanya #republikkopi, ya tetap Bondowoso,” kemudian diikuti emotikon senyum.
Sementara penggagas BRK tersebut, datang ke Vietnam dalam rangka berbagi pengalaman tentang kopi, dalam even Asia International Coffee Conference.
Pagelaran yang dilaksakan di The Reverie Saigon, Kota Ho Chi Minh, Vietnam itu, berlangsung mulai Selasa (4/12/2018), sampai Kamis (6/11/2018) besok.
Perlu diketahui, Konferensi Kopi Internasional Asia, adalah perkumpulan kopi paling terkemuka di dunia, dan satu-satunya acara sejenis di Asia.
Dalam konferensi internasional di Vietnam itu, Amin Said Husni, membawa nama Kabupaten Bondowoso, atau Bondowoso Republik Kopi (BRK). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Malang |