Peristiwa Daerah

Puskapa dan CPC Gelar Konferensi Bahas Perlindungan dan Kesejahteraan Anak

Kamis, 13 Desember 2018 - 01:24 | 35.60k
Konferensi internasional ini, Voice, bertempat di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (12/12/2018). (FOTO Khadafi/TIMES Indonesia).
Konferensi internasional ini, Voice, bertempat di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (12/12/2018). (FOTO Khadafi/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Pusat Kajian dan Advokasi Perlidungan dan Kualitas Hidup Anak Universitas Indonesia (Puskapa) berkerjasama dengan Care and Protection of Childern (CPC) Learning Network Columbia University menyelanggarakan konferensi Internasional.

Konferensi internasional ini digelar selama tiga hari ke depan membahas Viable and Operable Ideas for Child Equality (Voice) dengan tema 'Finding Scientific Answer to the 21st Century Challenges for Families, Communities, and Public Policy' bertempat di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (12/12/2018).

Konferensi voice internasional tahun 2018 ini membahas tentang perlindungan dan kesejahteraan anak yang pertama kalinya diselenggarakan oleh pusat penelitian Indonesia dan diadakan di Indonesia. 

Santi Kusumaningrum selaku Direktur Puskapa menjelaskan dalam konferensi ini hadir sekitar 250 peneliti global, praktisi pembangunan dan kemanusiaan, pembuat kebijakan dan pemimpin muda yang berbagi dan berbicara tentang bukti ilmiah di bidang perlindungan anak dan mendiskusikan cara-cara untuk mewujudkannya menjadi tindakan berarti. 

"Perlindungan anak adalah masalah yang bermuatan emosional, namun kita harus memastikan bahwa kebijakan tidak dibuat berdasarkan emosi dan yang bersifat populis, tetapi pada data yang diteliti dengan baik," ucapnya.

Sementara Mark Canevera, Co Direktur of OPC Learning Network at Colomnbia University menyampaikan, konferensi voice menunjukkan bahwa kepemimpinan Indonesia dalam perlindungan anak dan kesejahteraan keluarga semakin menguat. 

Hal tersebut juga, merupakan misi dari CPC Learning Network untuk menghubungkan akademisi, pembuat kebijakan, dan para praktisi dalam menemukan solusi berbasis bukti untuk perlindungan anak yang lebih baik.

"Kami bangga menjadi bagian dari proses ini dan bekerja sama dengan Puskapa. Konferensi voice berfungsi sebagai platform yang sangat bagus di mana pembelajaran yang dihasilkan di Indonesia akan berkontribusi terhadap dialog dan kemajuan global,” ujarnya.

Selain itu, dari konferensi ini ada tiga tantangan utama abad ke-21 berkaitan dengan perlindungan dan kesejahteraan anak yang dibahas, terutama migrasi yang disebabkan oleh perubahan iklim yang juga mempengaruhi kesejahteraan anak-anak, norma-norma sosial yang menjadi bahaya bagi anak-anak, serta mengubah teknologi dari ancaman menjadi bermanfaat bagi anak-anak. 

Sementara Pungky Sumadi selaku Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian atau Bappenas menjelaskan bahwa pemerintah mengakui bahwa anak-anak adalah lebih dari sekadar kelompok usia dini.

"Mereka adalah warga negara Indonesia dan berhak mendapatkan perlindungan penuh dari pemerintah. Pemerintah Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa perlindungan anak dan kesejahteraan sangat bersinggungan, dan berkomitmen untuk memprioritaskannya dalam sasaran pembangunan nasional," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES