Peristiwa Daerah

Kak Seto Prihatin Minat Baca Anak Menurun

Jumat, 14 Desember 2018 - 16:16 | 42.39k
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi/Kak Seto. (FOTO: Ervan marwantaka/TIMES Indonesia)
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi/Kak Seto. (FOTO: Ervan marwantaka/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADIUN – Rendahnya minat baca anak akhir- akhir ini dinilai sudah pada level memprihatinkan. Anak-anak lebih memilih bermain gadget tanpa henti. Hal ini akan memberikan dampak lebih buruk terhadap anak.

Seto Mulyadi, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia mengungkapkan bahaya yang terjadi pada anak jika sudah kecanduan benda tersebut. "Anak-anak akan menjadi kurang bergerak dan menjadikan darah dalam tubuh tidak mengalir. Artinya bisa jadi kecerdasan tidak bisa berkembang dengan baik," terangnya saat ditemui TIMES Indonesia usai workshop Minat Baca di Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun, Jumat (14/12/2018).

Advertisement

Kak Seto, sapaan akrab Seto Mulyadi prihatin dengan sikap orang tua zaman sekarang yang kurang bersahabat dengan anak. Lanjutnya, perilaku orang tua yang seperti itu membuat anak akan berperilaku menyimpang.

Seperti banyak anak kabur dari keluarga ke LGBT, narkoba, geng motor dan lain sebagainya. "Terkadang orang tua justru menjadi bosnya anak. Main perintah, komando dan sering mengabaikan suara anak. Tolong hindari sikap seperti ini," jelas pemeran Si Komo itu.

Bupati Madiun Ahmad Dawami menambahkan, minat baca anak menurun dan memilih gadget akibat orang tua kurangnya interaksi tidak memberikan pilihan.

"Tergantung orang tua harus bisa memberikan pilihan. Melarang bermain gadget tapi gak bisa memberikan pilihan lain untuk menarik minat ke hal permainan lain, ya susah," tegasnya.

Lanjut Kaji Mbing sapaan akrab Ahmad Dawami, untuk meningkatkan kembali minat baca anak, pihaknya telah berkordinasi dengan Dinas Pendidikan, Perpustakaan untuk menjadikan kampung interaksi dan Kabupaten Madiun ramah anak. "Ini sudah kita coba di Kecamatam Dolopo dan sudah berjalan satu bulan. Bila berhasil akan di adopsi ke daerah lain," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Madiun

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES