Peringati Haul Gus Dur, POGUS dan AWC UI Gelar Doa Bersama dan Diskusi Ilmiah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Forum Pojok Gus Dur (POGUS) dan Abdurrahman Wahid Centre for Peace of Humanities Universitas Indonesia (AWC UI) menggelar doa bersama dan diskusi ilmiah dalam rangka memperingati Haul ke-9 wafatnya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, di gedung PBNU Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (18/12/2018) kemarin.
Perwakilan AWC UI, Tony Heryanto Doludea mengatakan saat ini, dunia perpolitikan di Indonesia sangat jauh dari sopan santun. Hal tersebut sangat berbeda dengan politik yang digaungkan Gusdur ketika masih hidup. Gusdur sendiri, mengedepankan politik persahabatan dan sopan santun.
Advertisement
"Kita lihat bahwa akhir-akhir ini, kita bangsa Indonesia kehilangan sisi yang penting dalam dunia kehidupan sehari-hari yaitu persahabatan," ujar Tony pada TIMESindonesia ketika ditemui di gedung PBNU.
Tony menjelaskan bahwa pemikiran mantan Presiden keempat tersebut sangat pantas dicontoh para elite politisi. Sebab, dia tak pernah membeda-bedakan ras, kelompok atau golongan. Selain itu, Gusdur juga selalu membantu orang-orang yang tertindas dan terpinggirkan.
"Beliau selalu membela orang-orang yang tertindas dan memperlakukan orang-orang yang terpinggirkan itu sebagai sahabat yang perlu dikasihi dan perlu ditolong" ujar Tony.
Oleh karena itu, dia berharap, pada peringatan Haul Gus Dur itu, elite politik bisa kembali menghidupkan pemikiran Gus Dur yang telah menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman. "Kita akhir-akhir ini memang kehilangan tokoh seperti beliau sehingga dengan melakukan diskusi ini kita mau me-refresh atau menyegarkan kembali rasa kebangsaan kita yang di dasarkan bukan pada hanya undang undang pada hukum tapi pada nilai nilai persahabatan." tandas Tony. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Jakarta |