Peristiwa Daerah

43 Tahun Kaki Lumpuh, Sukismi Jadi Bos Perajin Monte!

Kamis, 10 Januari 2019 - 22:51 | 55.09k
Sukismi Warga Dusun Krajan Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi yang mengalami kelumpuhan di kedua kaki. (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Sukismi Warga Dusun Krajan Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi yang mengalami kelumpuhan di kedua kaki. (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGISukismi atau Mak Kis panggilan akrabnya, beliau tinggal di Dusun Krajan Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. Wanita Paruh Baya Ini sehari-harinya bekerja sebagai pengrajin monte (accessoris periasan wanita).

Mak Kis sendiri adalah penyandang polio atau disebut juga poliomyelitis. Penyakit polio adalah penyakit menular yang disebabkan virus polio. Virus ini menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan nyeri atau merusak saraf motorik, sehingga menyebabkan kelumpuhan otot (ketidakmampuan untuk menggerakan tungkai atau bagian tubuh lain).

Advertisement

Kasus yang terjadi pada Mak Kis sendiri, kelumpuhan pada kedua bagian kaki. Awal mulanya terkena penyakit polio sejak umur 11 tahun, pada waktu itu kelas 4 SD.

Kaki kanan mula-mula tidak bisa digerakkan dan kaki kiri pun mengikutinya hingga menjadi lumpuh total, berbagai pengobatan mulai dari pengobatan tradisional dukun desa hingga mantri ( dokter ) sudah dilakukan, namun hasilnya nihil, sempat akan dilarikan ke rumah sakit di surabaya, mak kis pun enggan melakukannya, karena biaya yang mahal. seketika itu Mak Kis pasrah dan menerima keadaan, sedih pasti, tapi bukan itu tujuan akhirnyanya.

Beliau tetap tegar dan semangat menjalani kehidupan, tahun 1993 Mak Kis dipercaya oleh saudaranya untuk menjadi buruh pengerajin monte, berkat keuletan dan tekad semangat yang kuat di tahun 2003 Mak kis menjadi pengepul pengerajin monte dengan membawahi anak buah mencapai 25 orang yang tersebar di beberapa dusun sekitar watukebo seperti dusun Gepuro, Gadog, Tegalwero, Maras, dan Patoman.

Mak Kis setiap harinya bekerja mulai dari jam 07.00 WIB hingga jam 16.00 WIB. Jam istirahat menyesuaikan kondisi.

Per hari Mak Kis mampu membuat gelang monte sebanyak 10 biji, kalung monte 5 biji dan cincin monte 50 biji.

Harga per biji gelang monte sebesar Rp 1.500, sedangkan harga cincin monte per biji sebesar Rp 250 dan harga kalung monte per biji sebesar Rp 2.500 sampai Rp 5.000.

Anak buah Mak Kis setiap hari Senin setor cincin, gelang dan kalung monte ke Mak Kis. Sekali setor ke Mandana Desa Mangir (partner kerja penampung besar monte) mencapai 3 dus monte (gelang, kalung dan cincin).

“Meskipun kaki saya lumpuh, motivasi terkuat saya adalah keluarga, karena saya hanya ingin mencari nafkah yang barokah dan tetap semangat menjalani hidup dengan ikhlas," tegas Sukismi (54) pengepul Kerajinan Manik-manik Monte, Kamis, (10/01/2019).

Perjalanan hidup Sukismi ini sangat menginspirasi semua orang, bagaimana tidak, kedua kakinya didiagnosa lumpuh total tetapi masih tetap berjuang dan semangat dalam menjalani hidup yang telah digariskan oleh Tuhan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES