Lava Kembali Gugur dari Puncak Merapi, ACT Siaga

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Beberapa hari terakhir, Gunung Merapi yang terletak di Yogyakarta dan Jawa Tengah memperlihatkan aktivitas vulkaniknya. Direktur Disaster Management Institute of Indonesia (DMII) - Aksi Cepat Tanggap atau ACT Wahyu Novyan mengatakan warga harus tetap tenang di tengah status Merapi yang sedang melanjutkan aktivitas guguran lava.
Ia mengatakan perlengkapan keselamatan juga perlu disiapkan warga sedini mungkin. Sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu peringatan erupsi gunung api yang pernah meletus besar pada 2010 lalu ini dibunyikan.
Advertisement
"Aktivitas warga juga bisa dikurangi dalam radius yang sudah ditentukan, hal ini dilakukan guna mewaspadai kemungkinan erupsi yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” ungkapnya.
Wahyu mengatakan, masyarakat juga dapat menyiapkan perlengkapan keselamatan yang dapat dikemas dalam tas.
Melalui akun resmi Instagramnya @dmiiofficial tas siaga bencana dapat berisi obat, makanan, minuman, dokumen penting, alat komunikasi, uang, hingga senter yang dapat digunakan kapanpun ketika bencana datang mendadak.
Diketahui, Sabtu (12/1) dini hari lalu, terlihat luncuran lava pijar Gunung Merapi ke arah Hulu Kali Gendol. Luncuran ini teramati dari hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Sebelumnya, pada Kamis (10/1) BPPTKG juga mendapatkan fakta peningkatan volume kubah lava Merapi menjadi 439 ribu meter kubik.
Wahyu menambahkan aktivitas gunung api paling aktif di Indonesia ini terjadi lagi Selasa (15/1) kemarin. Guguran lava pijar berwarna oranye terang, kembali terjadi dini hari itu. "Berdasarkan pengamatan BPPTKG, total ada tujuh kali guguran lava pijar, dengan enam kali mengarah ke Tenggara dan sisanya menuju Timur Laut Lereng Merapi," lanjutnya.
Terkait peningkatan aktivitas Merapi, masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan waspada, selalu memantau kabar terbaru tentang aktivitas Merapi dari sumber-sumber resmi. ACT juga terus bersiaga jika erupsi benar terjadi seperti tahun 2010 silam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |