Peristiwa Daerah

Bukan Demi Ibu, Amiruddin Jalan Kaki ke Banyuwangi hanya Nazar karena Sembuh dari Sakit

Minggu, 27 Januari 2019 - 10:25 | 213.68k
Amiruddin (tengah) didampingi para relawan saat berjalan kaki dari Sumatra Utara menuju Banyuwangi (Dok. TIMES Indonesia)
Amiruddin (tengah) didampingi para relawan saat berjalan kaki dari Sumatra Utara menuju Banyuwangi (Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIAmiruddin (44), yang viral lantaran menempuh perjalanan dari wilayah Sumatera Utara menuju Banyuwangi, Jawa Timur, dengan berjalan kaki, telah tiba di Banyuwangi, Sabtu (26/1/2019).

Tapi sayangnya, nazar yang ia sampaikan untuk menemui ibunya di Banyuwangi ternyata tidak benar. Dalam konferensi persnya, ia menyampaikan bahwa ia berjalan kaki dari Sumatra Utara ke Banyuwangi, bukan untuk menemui ibunya, tapi hanya nadzar karena diberi kesembuhan terhadap sakitnya.

Advertisement

"Saya mohon maaf kepada para relawan seluruh Indonesia, sebenarnya saya berjalan kaki ke Banyuwangi tanpa tujuan. Ibu kandung saya itu ada di Sumatra Utara, sekali lagi saya mohon maaf atas kekhilafan saya," papar Amir.

Sementara itu, Slamet Kasihono, Kades Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, membenarkan jika Amiruddin saat ini sudah sampai ke Banyuwangi. Ia juga menyampaikan bahwa ibu kandung Pak Amir tidak tinggal di desanya tetapi tinggal di Sumatra Utara. 

"Saat ini yang bersangkutan masih beristirahat. Dari pengakuannya ia berjalan kaki ke Banyuwangi hanya untuk menjalankan nazar karena diberi kesembuhan dari sakit lumpuhnya," jelasnya, Minggu (27/1/2019).

Informasi yang berhasil dihimpun TIMES Indonesia, selama perjalanan Amir mendapatkan uang Rp 49 juta yang saat ini disimpan di rekeningnya dan memegang uang tunai Rp 25 juta.

"Kalau yang saya tahu hanya yang didalam rekening, yaitu Rp 49 juta, untuk yang Rp 25 juta saya kurang paham," tegas Kades.

Untuk diketahui, Amiruddin berangkat dari Sumatra Utara pada 20 November 2018 lalu. Dalam perjalanan, pak Amir didampingi oleh para relawan. 

Titik awal perjalanan Amir, sapaan akrabnya, dimulai dari Desa Mandailing, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Begadai, Sumatera Utara. Dari kota Medan, perjalanan ke wilayah tersebut memerlukan waktu sekitar 3 jam.

Setelah berjalan kaki selama kurang lebih 2 bulan untuk memenuhi nazarnya, Amiruddin akhirnya sampai ke Kabupaten Banyuwangi dan saat ini berada di Desa Ketapang Kalipuro. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES