Pemkab Jember Target Turunkan Jumlah Kematian Ibu dan Bayi 50 Persen di 2019

TIMESINDONESIA, JEMBER – Minilokakarya Finalisasi Paket Kegiatan Lokal Solusi Penyebab Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Jember yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Jember yang didukung oleh Jalin Program-USAID.
Kegiatan itu dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan detail paket kegiatan lokal solusi terhadap penyebab utama kematian Ibu dan Bayi.
Advertisement
Terungkap dalam proses diskusi bahwa ada tiga masalah utama yang terjaring. Yakni pertama, kepatuhan tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan SOP ANC (Antenatal Care) dan PNC (Post Natal Care) masih rendah.
Kedua, metode penyampaian informasi KIA belum efektif.
Dan ketiga, pemanfaatan buku KIA dan Kartu Ibu masih kurang optimal.
Lili Purwida, Regional Manager Jalin Program USAID wilayah kerja Jawa Timur menyampaikan bahwa kegiatan minilokakarya ini bagian dari tindak lanjut Workshop Penetapan Prioritas Masalah Utama yang merupakan hasil dari kegiatan asesmen yang telah dilakukan di tiga kabupaten sebelumnya.
"Yakni Kabupaten Jember, Malang, dan Sidoarjo rangkain kegiatan tersebut adalah merupakan dari proses yang Namanya co-creation," terang Lili, Rabu (30/1/2019).
Lebih lanjut, Siti Nurul Qomariyah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember menyampaikan bahwa berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jember dengan dukungan kebijakan Ibu Bupati dr Faida yang juga sangan konsen terhadap upaya penurunan AKI/AKB.
Dia menerangkan, upaya-upaya yang telah dilakukan di antaranya pemanfaatan ambulans desa dalam program 1 Desa 1 Ambulans.
Ambulans tersebut diperuntukkan untuk merujuk pasien dari rumah ke Pustu, dari Pustu ke Puskesmas, dari Puskesmas ke rumah sakit.
"Bagaimana jika rujukan dilakukan dari rumah ke rumah Bidan Praktek Mandiri (BPM) ini harusnya berbayar karena bukan instansi milik pemerintah," terang Siti.
Siti mengatakan, upaya lainnya yakni mengantar jemput pasien, cuci darah (HD), melakukan kontrol pasien kronis utamanya ibu yang melahirkan, memberikan fasilitas gratis untuk pemeriksaan kehamilan.
"Bila dirujuk, biaya persalinan di Puskesmas dan rumah sakit kelas 3, sarana transportasi. Tim Rujukan Sosial (TRS) bisa urus di rumah sakit dengan pelayanan satu meja," ujarnya.
Siti menambahkan bahwa kemudahan-kemudahan tersebut dapat diakses di tiga RS Daerah yaitu RS Bina Sehat, RSD dr Soebandi, dan RS Balung.
Sementara itu, Andri Purnomo dari Bappeda Kabupaten Jember menyampaikan bahwa Pemkab Jember telah berupaya melakukan intervensi terhadap masalah AKI/AKB.
Yakni dengan melalukan revitalisasi Puskesmas dan pengadaan ambulans desa.
"Selain itu juga rumah singgah dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi, aksi konvergensi masalah stunting yang juga menjadi problem kesehatan di daerah," imbuhnya.
Tercatat angka kematian ibu pada tahun 2017 sebanyak 49 kasus sedangkan pada tahun 2018 ini hanya 41 kasus.
"Ini artinya upaya-upaya yang telah dilakukan telah mampu menurunkan angka kematian ibu walaupun belum terlalu signifikan. Dalam tahun 2019 ini ditargetkan turun lagi paling tidak 50% dari angka sebelumnya," sambung Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember Siti Nurul Qomariyah kembali.
Mohamad Iksan, Senior Regional Officer Jalin Program-USAID Jawa Timur pada saat diwawancarai menyampaikan bahwa urusan upaya penurunan AKI/AKB ini bukan hanya menjadi urusan sektor atau dinas kesehatan.
Tetapi menjadi urusan lintas sektor lainnya seperti Dinas Sosial, Dinas Kominfo, Dispermades (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa), Badan KB, dan OPD lainnya. Termasuk sektor swasta, media, dan ormas misalnya Fatayat NU, Aisyiah, organisasi profesi seperti IBI, IDI, IDAI.
"Pelibatan berbagai komponen masyarakat dalam upaya penurunan AKI/AKB ini diharapkan akan menjadi sebuah gerakan terpadu dan gerakan bersama," harap Iksan.
"Ke depan tokoh agama dan masyarakat diharapkan juga ikut ambil peran terutama terkait dengan pembinaan kepada warga masyarakat agar sadar terhadap pentingnya kesehatan Ibu dan Bayi untuk melahirkan generasi yang berkualitas," imbuh dia menanggapi soal kasus kematian ibu dan bayi di Jember. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Jember |