Kecewa Soal Puisi Fadli Zon, Ribuan Santri di Kabupaten Bogor Menggelar Aksi Bela Kiai

TIMESINDONESIA, BOGOR – Puisi "Doa yang tertukar" yang ditulis Fadli Zon beberapa waktu semakin menuai polemik. Kali ini, ribuan santri se-Kabupaten Bogor melakukan aksi Bela Kiai di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Jumat (15/02/2018).
Acara yang digelar usai shalat Jumat itu diisi dengan pembacaan shalawat dan Hizib Nasr oleh para kiai dan santri yang hadir. Tampak hadir para pimpinan Pondok Pesantren, antara lain KH Romdhoni dari Yasina Cigombong, KH Ali Sibromalisi, KH Ahmad Ikrom, KH Ade Eris dari Jonggol, KH Amir, KH Oman dan beberapa Kiai lain.
Advertisement
Bermula dari puisi yang diduga kuat menyudutkan ulama KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), para santri pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap Fadli Zon, politisi partai Gerindra yang menjadi tim sukses duet Prabowo-Sandi itu.
"Kami sebagai santri dan muhibbin Kiai merasa kecewa dan sakit hati ketika Mbah Moen disudutkan. Padahal para santri banyak pendukung pak Prabowo. Tapi karena puisi penghinaan itu kami pindah haluan," ujar Ustadz Rahmatullah, Koordinator Aliansi Santri Bela Kiai (ASBAK).
"Sebagai warga yang bertetanggaan dengan dia, kami sangat malu. Kami sudah tidak simpati lagi kepada penista kiai!" tegas Cecep Sholeh salah satu santri dari Cisarua.
Ia pun menambahkan, menistakan kiai sama dengan menghina para santri, padahal masyarakat Bogor mayoritas berlatar belakang pesantren.
Bahkan salah seorang santri dari Babakan Madang menyebutkan, jika ada caleg yang menistakan kiai, jangan dipilih. Bahkan calon presiden yang ia dukung pun jangan dipilih.
"Jika ada capres yang tidak peduli dengan santri, maka jangan dipilih. Lebih baik memilih capres yang sudah jelas memberikan Hari Santri Nasional", imbuhnya saat menghadiri aksi Bela Kiai tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Bandung |