
TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Umumnya warung makan terletak di keramaian atau tempat-tempat strategis. Tapi tidak dengan warung makan di Bondowoso ini, justru bertempat di lokasi yang sepi dan horor. Namanya saja Warung Pocong.
Warung Pocong berada di kecamatan paling selatan di Bondowoso, tepatnya di Desa Sumber Sari Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso Jawa Timur.
Advertisement
Nama Warung Pocong, diambil karena lokasi warung tersebut terletak di antara dua pemakaman umum, yang ada di desa tersebut.
Pantauan Jurnalis TIMES Indonesia, letak warung itu berhadapan langsung dengan pemakaman. Yakni di pinggir jalan umum yang menghubungkan kecamatan Maesan dengan Kecamatan Tamanan. Kendati demikian, suasananya cukup sepi terutama saat malam hari.
Saat makan di warung tersebut, pengunjung menghadap langsung ke pemakanan. Sehingga sensasinya akan berbeda, ketimbang makan di warung-warung biasanya. Apalagi saat malam hari.
Sugeng, pemilik warung tersebut menuturkan, sebenarnya yang memberi nama Warung Pocong, justru adalah pelanggan setianya.
“Karena dikelilingi kuburan, depan belakang kuburan. Warung ini berdiri sudah 3 tahun yang lalu,” katanya, Sabtu (2/2/2019).
Ia juga menjelaskan, memang dua kuburan di desanya tersebut terbilang cukup horor dan angker, dan tidak banyak orang yang berani lewat di tempat itu, apalagi malam hari.
Kemudian ia berpikir, untuk membangun warung pas di antara dua pemakaman tersebut. Menurutnya, dengan suasana angker dan horor itu, pelanggan justru akan tertarik, karena sesasinya berbeda.
“Sebenarnya mencari rejeki itu bukan hanya di tempat yang ramai, tapi di tempat sepi, hening pelanggan lebih merasa nyama dan tenang,” jelasnya.
Sugeng mengaku bahwa dulu dirinya berprofesi sebagai tukang ojek. Namun karena sepi, buka usaha sendiri. Dengan buka warung makan itu, ia mengaku hidupnya lebih baik.
“Kurang lebih itu bisa dikatakan cukuplah untuk menyekolahkan anak. Anak-anak kalau pulang sekolah juga ikut bantu. Anak saya empat laki semua,” kata pria asal Ambulu Jember tersebut.
Meski namanya Warung Pocong, namun di tempat itu juga disediakan wifi gratis. Sehingga anak-anak muda nongnongk di tempat tersebut hingga larut malam. Yakni sampai pukul 01:00 atau 02:00 WIB dini hari.
"Kalau malam itu rame, pelanggan itu bukan hanya wifian saja, ada yang ngopi dan makan. Mereka tambah betah dan ogah muleh,” akunya.
Menu Warung Pocong Bondowoso ini, sebenarnya tak jauh beda dengan warung makan yang lain. Yakni lalapan, pecel, aneka gorengan dan minuman. Namun, sensasinya saja yang berdeda, karena berada di tengah-tengah dua pemakaman umum, sehingga terasa agak horor.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Bondowoso |