Peristiwa Daerah

Upacara Jalanidhi Puja di Pantai Balekambang, Larung 44 Jolen

Senin, 04 Maret 2019 - 11:24 | 291.41k
Umat Hindu saat menandu Jolen untuk melaksanakan Pra Daksina dalam rangka Jalanidhi Puja di Pantai Balekambang (FOTO: Binar Gumilang/TIMES Indonesia)
Umat Hindu saat menandu Jolen untuk melaksanakan Pra Daksina dalam rangka Jalanidhi Puja di Pantai Balekambang (FOTO: Binar Gumilang/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebanyak 44 jolen (sesaji) dilarung pada saat upacara Jalanidhi Puja atau Melasti di Pantai Balekambang, Senin (4/3/2019). Upacara Jalanidhi Puja dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi 1941 Saka tahun 2019.

Sebelum dilarung, seluruh jolen terlebih dahulu dilakukan ritual Pra Daksina, yakni ritual memberangkatkan seluruh jolen yang ditandu dari Pendopo menuju Pantai Balekambang.

Advertisement

Kemudian seluruh jolen didoakan oleh Pandita Tanaya Nirmala. Jalannya doa yang diikuti oleh ribuan umat Hindu berjalan khidmat.

Setelah itu, tugas puluhan pemuda laki-laki akan melarung Jolen-jolen tersebut ke tengah laut.

Dari pinggir pantai, mereka berlari menghampiri ombak yang datang dengan panggulan Jolen di pundak.

Begitu ombak datang, Jolen tersebut akan dilepaskan. Kemudian tempat Jolen yang telah kosong akan diletakkan ke Pura Amerta Jati yang berada di Pulau Ismoyo kawasan Pantai Balekambang.

Dalam ritual tersebut dihadiri Ketua PHDI Kabupaten Malang, Sutomo Adi Wijoyo, anggota Komisi III DPR RI Andreas Edi Susetyo dan Kepala Disparbud Kabupaten Malang Made Arya Wedanthara.

“Ritual Jalanidhi Puja ini dilaksanakan tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi,” ujar Ketua PHDI Kabupaten Malang, Sutomo Adi Wijoyo kepada TIMES Indonesia.

Dia melanjutkan, ritual ini bertujuan untuk membersihkan diri dan membersihkan seluruh peralatan persembahyangan milik umat Hindu.

“Tujuannya, supaya ke depannya umat Hindu menndapatkan keberkahan dan selalu dibawah naungan maupun perlindungannya,” terangnya.

Setelah ritual Jalanidhi Puja di Pantai Balekambang ini kata dia, kemudian seluruh Umat Hindu pada puncak hari raya Nyepi wajib melaksanakan "Catur Brata" Penyepian yang terdiri dari amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).

“Dalam ritual Jalanidhi Puja atau Melasti di Pantai Balekambang ini juga sekaligus bertujuan mendoakan keselamatan bangsa dan kesuksesan Pemilu 2019,” kata Ketua PHDI Kabupaten Malang, Sutomo Adi Wijoyo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES