Peristiwa Daerah

PW RMI NU DIY Minta Pondok Pesantren Ikut Wujudkan Pemilu yang Damai

Minggu, 07 April 2019 - 20:46 | 122.51k
Suasana istiqosah yang digelar PW NU DIY dan PW RMI DIY di Gunungkidul. (FOTO: Umi Musaropah/TIMES Indonesia)
Suasana istiqosah yang digelar PW NU DIY dan PW RMI DIY di Gunungkidul. (FOTO: Umi Musaropah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah (PW RMI) Nahdlatul Ulama (NU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempelopori peran pondok pesantren dalam menciptakan suasana pemilu yang damai

Hal itu karena Pondok Pesantren dinilai ikut menjadi instrumen penentu arah politik saat ini. Lewat peranannya, kaum santri yang jumlahnya amat banyak di Indonesia diandalkan ikut menjaga kondusifitas dan suasana adem di tengah masyarakat.

Advertisement

"Karena pada dasarnya kaum santri memiliki sejarah besar dalam menentukan arah politik bangsa di samping kuantitas yang signifikan," kata Ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU DIY KH Fairuzi Afik Dalhar di sela Istighosah dan Peringatan Harlah NU ke-96 di Pondok Pesantren Terpadu Al Mumtaz, Kerjan, Beji, Patuk, Gunungkidul, Minggu (7/4/2019).

Melihat strategisnya peran pasantren tersebut, Fairuzi mengatakan NU telah bersikap agar bersama seluruh jajaran berkepentingan menciptakan pemilu 2019 aman dan damai.

"Dengan suasana menjelang pemilu tahun 2019 yang tingkat kerawanannya semakin meningkat serta suhu politik kian memanas diperlukan upaya bersama untuk mendinginkan situasi," terang Fairuzi.

Karena itu, NU terus berupaya mendinginkan situasi hangat jelang coblosan 17 April 2019 nanti. Para santri diminta ikut menjaga pelaksanaan pemilu tahun 2019 dengan aman dan damai sangat diperlukan. Termasuk ikut menangkal informasi hoaks yang dapat menimbulkan perpecahan umat.

NU juga mengimbau masyarakat untuk tidak golput dan tetap menjaga ketertiban di lingkungan masing-masing. “Pemilu ini harus berjalan damai dan menggembirakan,” imbuh Fairuzi.

Kapolres Gunung Kidul, AKBP Ahmad Fuady mengatakan, jajaran kepolisian terus melakukan pengamanan dalam mendukung terciptanya pemilu damai.

Bahkan untuk pengamanan pemilu ini dikerahkan lebih dari 700 personel kepolisian. Juga mendapatkan dukungan dari Polda DIY. Masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Termasuk mendukung terselenggaranya pemilu yang aman dan kondusif.

Dalam deklarasi dan doa bersama itu, para santri berikrar. Di antaranya adalah setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, menjaga toleransi di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, mendukung dan turut mewujudkan Pemilu 2019 yang aman, damai, jujur, adil dan demokratis. "Mari kita wujudkan pemilu yang aman dan damai," ajak Fuady. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES