Peristiwa Daerah

GKR Hemas: Masyarakat Indonesia Dipersatukan dengan Budaya

Kamis, 11 April 2019 - 08:15 | 58.60k
Suasana GKR Hemas saat menerima sekitar 50 puluhan wanita aktivis keagamaan dan aktovis penghayat di Kraton Kilen Yogyakarta, Rabu (9/4/2019) malam. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)
Suasana GKR Hemas saat menerima sekitar 50 puluhan wanita aktivis keagamaan dan aktovis penghayat di Kraton Kilen Yogyakarta, Rabu (9/4/2019) malam. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Permaisuri Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas mengatakan, masyarakat Indonesia harus bersatu menjadi sebuah kekuatan yang besar. Potensi menjadi kuat itu ada pada Bangsa Indonesia karena negeri ini memiliki beraneka ragam budaya dan agama yang telah lama terpelihara dengan baik.

"Salah satu yang mampu merekatkan persatuan anak bangsa tersebut ialah kekuatan budaya yang ada di negeri ini. Sebab, bangsa ini memang terbangun dalam keberagaman dan sifat toleransi antar umat dan warga bangsa menjadi bagian penting dalam membangun kesadaran semua warga bangsa ini termasuk Yogyakarta," kata GKR Hemas saat menerima sekitar 50 puluhan wanita aktivis keagamaan dan aktovis penghayat di Kraton Kilen Yogyakarta, Rabu (9/4/2019) malam.

Advertisement

GKR-Hemas-1.jpg

GKR Hemas mengaku prihatin terhadap sejumlah peristiwa yang terjadi di Yogyakarta. Peristiwa yang dimaksud adalah perusakan makam, larangan warga beda keyakinan tinggal di sebuah kampung di Kabupaten Bantul.

"Peristiwa intoleran tersebut sangat mencerderai Yogyakarta yang merupakan miniatur negara Indonesia," terang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini.

GKR Hemas meminta semua pihak elemen masyarakat ikut saling bersinergi dan menjaga keberagaman, mewujudkan perdamaian, serta menjaga suasana Yogyakarta tetap aman dan sejuk.

GKR-Hemas-2.jpg

"Terus terang saya sangat menyayangkan hal hal tersebut. Selama ini Yogyakarta merupakan daerah yang sangat santun serta toleran," jelas GKR Hemad.

Seorang peserta dari Komunitas Hindu, Alit Merthayasa mengatakan, Yogyakarta merupakan tempat yang nyaman untuk ditinggali. Alasannya, ada kekuatan budaya yang menjaga dan melindungi masyarakat di dalamnya.

"Semoga berbagai kasus intoleransi yang terjadi di Yogyakarta dapat segera diselesaikan dan Yogyakarta kembali menjadi tempat yang nyaman. Budaya merupakan kekuatan kita Bangsa Indonesia," pinta Alit Merthayasa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES