Banyuwangi dan PT Pos Indonesia Garap Wisata Heritage

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi menggandeng PT. Kantor Pos Indonesia untuk mengembangkan wisata heritage.
Kantor pos Banyuwangi kota diambil untuk menjadi lokasi wisata sejarah, karena sudah berusia 149 tahun. Kantor Pos yang didirikan pada tahun 1870 ini akan direvitalisasi menjadi tempat jujugan wisatawan yang ingin melihat sejarah Banyuwangi masa lampau.
Advertisement
Kantor Pos Banyuwangi terletak di Jalan Diponegoro nomor 2 di lokasi yang merupakan pusat kota Banyuwangi. Kantor Pos ini adalah salah satu bangunan tertua di Banyuwangi yang dibangun jaman kolonial Belanda. Hingga kini arsitektur gedung lamanya masih terjaga dengan utuh.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya ingin mengembangkan wisata sejarah untuk melengkapi wisata alam yang ada di Banyuwangi. Apalagi, Kantor Pos ini berada tak jauh dari bangunan Inggrisan, sekitar 200 meter. Inggrisan adalah bangunan kantor dagang Inggris yang didirikan sekitar tahun 1766.
“Kami ingin menjadikan pusat kota Banyuwangi sebagai kawasan wisata sejarah. Selain ada asrama Inggrisan, Kantor Pos bisa melengkapi wisata ini mengingat usia bangunannya yang sudah ratusan tahun ini. Untuk itu, kami berkolaborasi dengan PT. Kantor Pos melakukan revitalisasi bangunannya,” kata Anas.
Kantor Pos merupakan salah satu kantor milik pemerintah yang berdiri sejak zaman Belanda. Bangunannya sangat khas dengan ciri arsitektur bangunan Belanda yang unik. Ukuran ruangan-ruangan yang besar, dengan pintu dan jendela yang tinggi.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Banyuwangi Vicky Vidianto mengatakan pihaknya sangat mendukung ide pemkab untuk memajukan pariwisata daerah tersebut. Untuk mempercepat langkah tersebut, bahkan tim kantor pusat telah datang ke Banyuwangi untuk membahas langsung rencana tersebut.
“Dua minggu lalu, Kepala Kantor Pos regional VII Jawa Timur Arifin Muchlis melakukan pertemuan awal dengan Bupati Anas terkait rencana revitalisasi ini. Dan minggu kemarin, tim pusat dari Jakarta datang dan bertemu langsung dengan Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya sekaligus berkomunikasi dengan arsitek Yori Antar. Tahun ini diupayakan ada progress atas revitalisasi ini,” kata Fiqi.
Dalam rangka merevitalisasi bangunan ini, rencananya akan melibatkan arsitek kondang Yori Antar. Yori memang dikenal sebagai Pendekar Arsitek Nusantara selama ini ikut terlibat mendesain sejumlah ruang publik Banyuwangi.
Ditambahkan Fiqi, revitalisasi itu nantinya tidak akan mengubah fungsi layanan kantor pos yang selama ini telah ada. Justru, bangunan kantor pos akan diperbaiki sedemikian rupa untuk dikembalikan sebagaimana bentuk aslinya.
“Juga akan ditambah dengan penambahan beberapa fungsi pendukung wisata seperti outlet oleh-oleh dan penjualan produk UMKM lokal. Tapi yang pasti semuanya tidak akan mengurangi layanan yang sudah ada,” pungkasnya.
Wisata heritage ini diharapkan menjadi lokasi wisata baru yang komplit, karena tidak hanya menyuguhkan senang-senang dengan berswafoto saja, namun pengunjung dapat mengenal sejarah Banyuwangi pada masa penjajahan Belanda. Lokasi yang strategis berada di pusat kota Banyuwangi atau di sisih barat Gesibu Blambangan, wisatawan lokal maupun mancanegara dengan lebih mudah berwisata ke Banyuwangi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Banyuwangi |