Harweni Puji Hastuti, Mulai Berkarir dari Profesi Guru Hingga Pengacara

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sosok Harweni Puji Hastuti, SH layak menjadi inspirasi perempuan milenial. Itu karena perjalanan karir mantan anggota DPRD Kota Yogyakarta ini penuh dengan kisah haru. Sebelum memutuskan menjadi pengacara, Harweni pernah menjadi seorang guru dan mengelola sebuah sekolah TK hingga jenjang SMA.
“Selain mengajar sekolah tingkat sekolah dasar dan menengah, saya pernah menjadi dosen di di Kampus Asmi Yogyakarta pada tahun 2003 hingga 2004,” kata Harweni kepada TIMES Indonesia di kantornya, Senin (15/4/2019).
Advertisement
Selain mengajar, sebelum membuka kantor pengacara sendiri dirinya pernah magang di Kantor Pengacara JC. Soedjami, SH pada Tahun 2003 hingga 2005. Bahkan, ia pernah bergabung di Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) LBH Perlindungan Konsumen dan Kesehatan Yogyakarta tahun 2007 hingga 2010.
Selain itu, dirinya pernah menjadi pengurus OSIS saat duduk dibangku SMA, pengurus Karang Taruna, Sekretaris Persatuan Wanita Indonesia tingkat II, Pengurus Darma Wanita, pengurus PGRI Kecamatan Kraton, pengurus Kaukus Perempuan Politik Indonesia DIY, pengurus Forum Komunikasi Perempuan Politik DIY, pengurus Narasita, Bendahara II DPD Ikadin DIY dan berbagai jabatan di organisasi lainnya.
“Pada 2014, saya pernah menjadi anggota DPRD Kota Yogyakarta, pernah menjabat sebagai Direktur CV Sveta Bhuana tahun 2005. Baru pada 2015 membuka kantor Law Office Harweni Puji Hastuti, SH & Partners,” jelas Harweni, pengacara yang tinggal di Mantrijeron Kota Yogyakarta ini.
Ia mengisahkan, proses banting stir masuk dunia pengacara tentu ada alasannya. Yakni, ingin membantu dan mencari keadilan untuk masyarakat yang terkena masalah dan berhubungan dengan dunia hukum. Ia berharap, perannya di dunia hukum dapat menciptakan keadilan yang hakiki terhadap masyarakat dimana dengan terwujudnya keadilan akan terjadi kemakmuran.
Harweni Puni Hastuti mengaku banyak menangani kasus perdata terutama masalah perceraian dan sengketa tanah di luar Kota Yogyakarta. Untuk penanganan perkara di kota Yogyakarta, ia lebih banyak membantu masyarakat yag kurang mampu bahkan acapkali tanpa dana operasional. Ini tentu tak lepas dari karir sebelumnya yang pernah berkecimpung di dunia lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Ditengah kesibukannya tersebut dirinya tak melupakan sebagai ibu dan isteri. Setiap pekan, ia selalu berusaha mengajak anggota keluarganya untuk berkumpul bersama.
“Setiap minggu tentu harus mengalokasikan waktu untuk keluarga,” jelas Harweni Puji Hastuti. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |