Peristiwa Daerah

Kesenian Tari Glipang Khas Probolinggo kembali Digelar di Alun-Alun Kraksaan

Senin, 22 April 2019 - 18:08 | 224.12k
Ketika ratusan pelajar di Kabupaten Probolinggo, menampilkan Tari Glipang.(FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Ketika ratusan pelajar di Kabupaten Probolinggo, menampilkan Tari Glipang.(FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Kesenian Tari Glipang khas Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kembali digelar di alun-alun Kota Kraksaan, Kabupaten setempat, bersama 273 penari dari kalangan pelajar. Gelaran tari massalk ini dipimpin langsung Moh. Nasir, seniman penerus Tari Glipang generasi ke-3.

Kemeriahan Tari Glipang khas Kabupaten Probolinggo, oleh para siswa dan siswi ini mewarnai jalannya gebyar Hari Jadi Kabupaten Probolinggo ke-273. Tidak ada perbedaan kiprah Tari Glipang ini dengan pencipta pertamanya, semua gerakannya yang narutal bak prajurit itu, masih tetap kental dinikmati seperti dahulu meski sudah generasi ke-3.

Advertisement

Menurut Moh. Nasir, generasi penerus Tari Glipang ke-3 ini, bahwa hingga kini tari khas Kabupaten Probolinggo, ini masih terus dilestarikan, dihidupkan dari masa ke masa, meski tarian tersebut masih belum resmi menjadi hak paten Pemerintah Kabupaten Proobolinggo.

“Kami bangga dengan tarian ini, karena hingga kini tarian ini masih tetap berjalan. Kami berharap kepada Dinas Pariwisata Pemkab Probolinggo, untuk segera memberikan hak paten, agar Tati Glipang ini resmi menjadi milik Kabupaten Probolinggo,” kata pria yang akrab disapa Nasir, warga Pendil Kecamatan Banyuanyar ini, usai menari Glipang bersama ratusan pelajar, Senin (22/4/2019).

Sementara itu, Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko mengungkapkan, ia menilai adegan Tari Glipang menurutnya adalah yang terbaik, dan sangat layak untuk ditampilkan kepada masyarakat. Dan dirinya siap memfasilitasi kesenian Glipang agar terus eksis dan tetap hidup.

Ditanya soal hal paten Tari Glipang, Timbul berpendapat bahwa dirinya terus berusaha untuk memfasilitasinya. ”Kami usahakan untuk memberikan hak paten, nanti kita urus soal itu,” kata Timbul

Sebagai informasi, Tari Glipang diciptakan oleh seorang yang bernama Seno, atau lebih dikenal Sari Truno dari Desa Omben Kabupaten Sampang Madura. Sari Truno membawa topeng Madura tersebut untuk menerapkan di Desa Pendil, Banyuanyar.

Sari Truno, kemudian mewariskan kebiasaan tersebut kepada cucunya yang bernama Parmo. Parmo merupakan generasi kedua penerus Tari Glipang. Yang kemudian beralih pada Moh. Nasir, yang saat ini sebagai penerus ke-3 kesenian Tari Glipang yang menjadi tarian khas warga Kabupaten Probolinggo(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES