Peristiwa Daerah

Tengah Malam, Kasatker PJN Wilayah DIY Pantau Keberadaan Lubang Jalan Wates

Kamis, 25 April 2019 - 10:16 | 159.58k
Kepala Satker PJN Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Wahyu Winurseto memantau langsung ke lapangan pada Rabu tengah malam. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Kepala Satker PJN Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Wahyu Winurseto memantau langsung ke lapangan pada Rabu tengah malam. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kinerja jajaran Satker PJN (Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional) wilayah D I Yogyakarta dalam menangani lubang jalan di tengah jalan Nasional, tepatnya di jalan Wates KM 13, Kalakan, Argorejo, Sedayu, Bantul DI Yogyakarta patut diapresiasi.

Sejak mengetahui kejadian tersebut yakni Rabu sore (24/4/2019), dibantu jajaran terkait mereka langsung menindaklanjuti keberadaan lubang misterius tersebut. Satker PJN menyusun langkah dan upaya antisipasi terjadinya hal buruk menyangkut keberadaan lubang berdiameter 70 cm dan kedalaman 4 meter yang muncul tiba-tiba itu.

Lubang-Jalan-Wates2.jpg

Hasil pengamatan TIMES Indonesia, lubang tersebut tidak hanya terlihat dalam tapi pada bagian bawahnya juga terlihat lebar. Meski sempat dilakukan penimbunan material bercampur semen, namun hanya bertahan beberapa saat saja, timbunan material terus runtuh masuk dan jalan tersebut kembali berlubang.

Tentu keberadaan lubang ini membahayakan pemakai jalan yang melintas.

Karenanya sejak Rabu (24/4/2019) sore pula diseputaran lubang diberi tanda dan rambu peringatan. Pada malam harinya di pasangi lampu penerangan.Tak ayal keberadaan lubang menarik berbagai pihak.

Kepala Satker PJN Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Wahyu Winurseto memantau langsung ke lapangan pada Rabu tengah malam.

Kepada TIMES Indonesia, Wahyu mengungkapkan dari hasil observasi, di bawah lubang tersebut terlihat tatanan batu bata merah yang membentuk struktur bangunan berupa saluran air.

Bangunan di bawah tanah/jalan Nasional ini kemungkinan sudah ada dan di buat saat penjajahan Belanda, posisinya melintang di bawah jalan.

Saluran tersebut arahnya menuju ke sungai, namun di salahsatu satu sisinya terlihat adanya penyempitan. Di sisi yang lain kawasan tersebut juga mulai marak di bangun rumah. Karena itu aliran air jadi terganggu serta tidak mudah terserap oleh tanah.

Lubang-Jalan-Wates3.jpg

Akibatnya saat hujan deras, aliran air hanya berhenti dan berputar di bawah jalan dan terjadilah penggerusan. Jalan ini juga ramai tiap harinya dan berbagai kendaraan berat melewatinya.

"Karena bagian bawah sudah kropos tergerus tadi, di tambah tekanan dari atasnya (kendaraan lewat) maka timbulah lubang tersebut. Saya sudah komunikasi dengan warga setempat terutama pemilik lahan yang dilewati jalur selokan tadi serta menerima berbagai masukan. Besuk pagi akan (hari ini) akan dilakukan penutupan lubang maupun tindakan prefentif lainnya," kata Wahyu yang turun ke lapangan usai mengikuti rapat di Jakarta.

Selanjutnya, Satker PJN akan segera menyelesaikan lubang tersebut. "Sesuai titiknya persoalan lubang ini akan ditangani oleh PT SAK (Selo Adikarto), dan diperkirakan sore harinya sudah selesai," pungkas Wahyu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES