Sedekah Bumi di Gresik Diwarnai Prosesi Udik-Udikan

TIMESINDONESIA, GRESIK – Sedekah bumi di Desa Tebuwung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik diwarnai prosesi udik-udikan. Tradisi yang dilakukan warga desa sejak puluhan tahun itu dibanjiri warga. Mereka berharap mendapat berkah.
Sedekah bumi atau dekahan merupakan kegiatan yang menjadi tradisi sejak zaman dulu hingga sekarang dengan tujuan memohon untuk keselamatan keberkahan dan rasa syukur warga.
Advertisement
Sejak pagi hari ribuan warga berkumpul, sembari membawa aneka jajanan tradisional seperti rengginang, tape, kucur, apem, gapitan. jajanan tersebut dibagi ke sanak atau keluarga.
Sebelum dibagikan, ada prosesi tersendiri yakni didoakan oleh sesepuh desa. Setelah makanan dibagikan, prosesi udik-udikan dimulai, masyarakat rebutan uang receh. Tradisi udik udikan ini menjadi puncak dari sedekah bumi.
Begitu uang receh atau koin dilemparkan oleh salah satu orang yang bershodaqoh kekerumunan anak anak seketika itu langsung berebut. Hal ini tentu membuat suasana bertambah meriah.
"Sedekah atau dekahan dengan cara udik-Udikan merupakan cara warga beramal bersedekah hasil panen melimpah. Jadi, pas Puncak kegiatan ini warga desa Tebuwung yang bekerja diluar kota biasanya rela pulang kampung," ungkap Munir warga Tebuwung.
Meski hanya uang receh ada juga anak anak yang memperoleh uang hingga ratusan ribu. Salah satunya Fino Bustomi yang mendapatkan uang hingga Rp 200ribu. "Lumayan untuk beli kaos di pasar," imbuhnya.
Sementara itu, Kasi Kesra Desa Tebuwung Abdul Rohim mengaku, tradisi sedekah bumi dengan diwarnai udik-udikan merupakan salah satu acara tahunan.
Tiap tahun, warga desa selalu melaksanakan kegiatan ritual ini. Mereka berharap mencari keberkahan serta keselamatan kepada tuhan
"Sedekah bumi bagi masyarakat Tebuwung merupakan kegiatan ritual yang mengandung makna yang sangat dalam yakni keberkahan dan keselamatan serta rasa syukur," tambahnya.
Dia berhatap, kegiatan sedekah bumi dengan diwarnai prosesi udik-udikan bisa dilestarikan meski di zaman modern. "Harapan kita kegiatan ini harus bisa di lestarikan disamping dapat menambah kerukunan antar warga," imbuhnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Gresik |