Peristiwa Daerah

Permudah Akses Transportasi, Akan Dibuat Jalur Alternatif Baru Sleman-Gunung Kidul

Senin, 13 Mei 2019 - 18:29 | 99.76k
Kepala Bappeda Kabupaten Sleman, Drs Kunto Riyadi MPPM. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Kepala Bappeda Kabupaten Sleman, Drs Kunto Riyadi MPPM. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tidak lama lagi akan ada jalur alternatif baru yang menghubungkan wilayah Kabupaten Sleman dengan Gunung Kidul.

Rencananya, jalur tersebut berada di sebelah selatan jalur alternatif yang ada saat ini. Untuk membuka akses jalan atau jalur baru ini dengan cara membelah bukit di kawasan Prambanan.

Advertisement

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sleman, Drs Kunto Riyadi MPPM mengatakan, jalur alternatif itu nantinya akan melewati sekitar Desa Bokoharjo, Desa Gayamharjo, dan Desa Madurejo Prambanan.

Bappeda-Kabupaten-Sleman-2.jpg

Lokasinya, terletak di sebelah selatan jalur alternatif yang sudah ada sebelumnya. Atau lebih tepatnya bukit Prambanan ke selatan. Boko ke timur lalu keselatan hingga tembus ke Jembatan Lemah Abang yang baru di bangun di seputaran Nglanggeran Gunung Kidul. Jalan di jalur baru ini hampir 100 persen berada di Wilayah Sleman.

"Salah satu pertimbangannya jalur yang telah ada sebelumnya terlalu curam berliku. Tanjakannya juga terlalu tajam. Sehingga tidak representatif sebagai jalan provinsi. Karena itulah akan di buat jalur baru," kata Kunto kepada TIMES Indonesia, Senin (13/5/2019).

Dengan jalur yang baru nanti, para pemakai kendaraan bisa mencapai kecepatan ideal. Kondisi jalur baik itu tikungan maupun tanjakan juga tidak terlalu tajam. Kondisi lapangan jalur baru tersebut saat ini ada beberapa yang sudah bewujud jalan. Terutama yang ke arah timur.

Nah, yang ke arah selatan belum ada jalan. Sehingga akan dibikin jalan yang baru. Jalur tersebut akan melewati tengah sawah naik atas gunung. Hal ini untuk menghindari rumah penduduk. Selain itu, secara geometri jalan akan lebih baik jika dibandingkan dengan yang ada sekarang.

Sebaliknya jalur yang lama kalau dilebarkan terlalu banyak makan lingkungan. Namun kontur geometrinya kurang mendukung.

Jalur alternatif tersebut direncanakan sepanjang 9 km. Dengan lebar antara 25 - 30 meter. Detail Engineering Design (DED) sudah ada. Sedang pembebasan lahan dilaksanakan tahun 2020 mendatang dan kini tengah memasuki tahap sosialisasi.

"Pelaksanaan pembebasan tanah di tangani Pemkab Sleman. Sedang anggarannya sekitar Rp 300 an miliar berasal dari propinsi menggunakan Dana Keistimewaan (Danais) yang di BKK-kan (Bantuan Keuangan Khusus)," ungkap Kunto.

Nantinya, para pemakai jalan yang akan menuju ke wilayah kabupaten Gunung Kidul bisa melewati jalur baru ini, demikian sebaliknya. Harapannya, mereka bisa mampir ke tempat wisata yang ada di kawasan Prambanan.

Setelah jalur alternatif baru yang menghubungkan Sleman dan Gunung Kidul nanti jadi, ke depan tinggal dibuat jalur-jalur yang mengarah ke obyek wisata di seputar Prambanan. "Dengan begitu diharapkan pula dapat mengembangkan dan mengoptimalkan wisata di wilayah Prambanan. Sehingga nantinya dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sana," terang Kunto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES