BPJS Kesehatan Banyuwangi Sigap Monitoring Layanan Kesehatan Peserta JKN FKTP

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Banyuwangi gelar pertemuan Utilization Review, monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di aula Dinas Kesehatan Banyuwangi pada hari Selasa tanggal 21 Mei 2019 kemarin.
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Banyuwangi, Busthomi Arif, menjelaskan, disamping sebagai upaya menjaga mutu layanan FKTP dan efisiensi biaya pelayanan kesehatan, pertemuan ini sekaligus bertujuan untuk mensosialisasikan regulasi-regulasi terkait penyelenggara JKN, evaluasi kendala penyelesaian klaim FKTP serta membahas pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada peserta JKN-KIS selama periode Januari sampai dengan April 2019.
Advertisement
Lebih lanjut, Busthomi memaparkan hasil Utilization Review FKTP periode Januari – April 2019. FKTP dengan peserta JKN terbanyak adalah Puskesmas Kalibaru Kulon, dr. Hariyanto W. dan Klinik Brawijaya.
“Tingginya jumlah peserta JKN yang terdaftar pada FKTP berbanding lurus dengan jumlah kapitasi yang diterima oleh FKTP. Dengan demikian harapannya tingginya jumlah peserta tersebut dapat diimbangi dengan peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan di FKTP,” ungkap Busthomi pada pertemuan yang dihadiri oleh pimpinan FKTP mitra BPJS Kesehatan se-kabupaten Banyuwangi.
Berdasarkan data, selama periode Januari – April 2019, BPJS Kesehatan Banyuwangi telah membayarkan kapitasi kepada seluruh FKTP se-kabupaten Banyuwangi dengan besaran total Rp 20 M atau sebanyak 3 juta peserta, dengan angka kunjungan sebanyak 184.097 kunjungan. Rate kunjungan FKTP dalam kurun waktu empat bulan sebesar 51,21 yang berarti dari seribu peserta terdaftar sebanyak 51 orang berkunjung ke FKTP.
“FKTP dengan rate kunjungan rendah, kami berharap dapat dilakukan evaluasi kembali. Terutama dalam hal proses entry kunjungan pada aplikasi P-Care agar dapat lebih tertib. Tidak hanya entry peserta yang dirujuk ke FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan), tetapi entry pada aplikasi P-Care dilakukan untuk seluruh kunjungan peserta ke FKTP,” imbuh Busthomi.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Dwi P., menuturkan pentingnya pertemuan Utilization Review ini. Menurutnya dengan adanya kegiatan ini, FKTP dapat melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat, khususnya peserta JKN-KIS.
“Dinas Kesehatan sendiri sudah secara rutin menyampaikan cara-cara untuk meningkatkan angka kontak, menurunkan rasio rujukan kepada Puskesmas demi pelayanan kesehatan yang lebih baik,” ujar Dwi.
Selain itu, program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) turut menjadi bahasan pada pertemuan kali ini. Sebagaimana diketahui bahwa Prolanis ditujukan bagi peserta JKN-KIS yang menderita penyakit diabetes mellitus dan hipertensi. FKTP dalam hal ini memiliki peranan dalam memantau kondisi kesehatan peserta Prolanis, karena turut menjadi poin penilaian dalam pembayaran kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Banyuwangi |