Busana Adat Lamongan Diperkenalkan ke Masyarakat saat HJL ke 450
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Momen Hari Jadi Lamongan (HJL) ke 450 yang jatuh di Bulan Suci Ramadhan akan menjadi saksi sejarah. Karena untuk pertama kalinya, Lamongan akan memiliki busana adat sendiri. Yakni busana adat Lamongan.
Busana Adat Khas Lamongan ini akan dikenakan oleh semua peserta kirab, yang sekaligus menjadi sosialisasi kepada masyarakat.
"Ini akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Lamongan karena memiliki busana khas sendiri yang berakar pada kekayaan budaya lokal," kata Ketua Umum Panitia Peringatan HJL ke 450, Yuhronur Efendi, Sabtu (25/5/2019).
Yuhronur menjelaskan, elemen khas dari Busana Adat Khas Lamongan ini adalah penggunaan batik singomengkok dan desain kebaya yang bernuansa Islam.
"Nuansa Islam ini tampak pada panjang kebaya yang dibuat hingga lutut. Model kebaya panjang seperti inilah yang membedakan dengan kebaya pada umumnya. Termasuk penggunaan hijab yang semakin mengentalkan nuansa tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut Yuhronur mengatakan, Busana Adat Khas Lamongan ini juga merupakan perpaduan sejumlah budaya lokal. Seperti pengaplikasian kowakan pada busana pria yang mengambil ciri khas busana adattambal sewu di Desa Sambilan Kecamatan Mantup.
Sementara pengaplikasian Batik Singomengkok pada udeng dan sembong pada busana pria serta jarit pada busana perempuan sebagai bagian dari pelestarian budaya masyarakat Lamongan di wilayah utara.
"Desain batik ini terinspirasi dari Gamelan Singomengkok yang digunakan Sunan Drajat dalam berdakwah," ucapnya.
Selain itu, untuk melengkapi Busana Adat Khas Lamongan yang akan diperkenalkan saat Kirab HJL ke 450 ini juga dilengkapi aksesori bros untuk kebaya yang menggunakan model teratai berjuntai dengan motif gunungan yang ada di Sendang Dhuwur. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Lamongan |