Ditagih Janji 99 Hari Kerja, Wali Kota Probolinggo Geram

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Puluhan mahasiswa yang tergabung kedalam tiga organisasi kemahasiswaan di Kota Probolinggo, Jawa Timur, melakukan demonstrasi di depan kantor Wali Kota Probolinggo. Massa aksi menuntut janji program 99 hari kerja ditepati. Walikota Probolinggo marah kepada demonstran, karena tersinggung kecamatan yang ditulis pada poster yang dibawa mahasiswa.
Massa aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung ke dalam 3 organisasi kemahasiswaan dan pemuda (OKP) dari PMII, HMI dan IMM, melakukan long march dari rumah Dinas Wali Kota menuju kantor pemerintah Kota Probolinggo.
Advertisement
Sambil berorasi, mahasiswa juga membentangkan bendera masing-masing organisasi kemahasiswaan. Sejumlah poster berisi kecaman, yang mengritik tentang janji program kerja 99 hari Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin.
Menurut mahasiswa, janji-janji pada program kerja 99 hari tersebut berjalan dengan lambat. bahkan sejumlah program walikota probolinggo, dinilai berjalan tanpa ada managemen yang jelas dan terkesan hanya sebatas momentum, seperti blusukan ke lokasi kebakaran, dan membawa warga sakit ke rumah sakit, yang dilakukan langsung oleh Wali Kota probolinggo.
Salah satu poster kecamaman yang dibawa mahasiswa bertuliskan “99 hari ngapain aja?”, sempat membuat wali kota probolinggo emosi dan sempat marah kepada demonstran. Bahkan Wali Kota juga enggan berdialog dengan sebagian besar mahasiswa peserta aksi demonstrasi. Yang berasal dari luar Kota Probolinggo. Padahal, para mahasiswa menyampaikan aspirasinya mewakili organisasi kemahasiswaan dan pemuda, yang berada di Kota dan Kabupaten Probolinggo.
“Isu nasional maupun regional pun sering kami kritisi. Tidak berdasarkan personal kota dan kabupaten saja,” kata Korlap aksi demo, Abu Hanifah, Rabu (29/5/2019).
Wali kota Probolinggo kemudian melakukan klarifikasi dan memberikan penjelasan. Terkait program kerja 99 hari yang dituntut mahasiswa. Walikota Hadi menyebutkan sejumlah program telah dilakukan. Seperti pendidikan gratis, layanan kesehatan yang lebih baik dan wacana pendirian rumah sakit baru. Namun meski begitu, Wali Kota Probolinggo juga mengakui jika ada beberapa program kerja yang belum dilakukan secara utuh, seperti pengentasan kemiskinan.
Setelah ditemui Wali Kota Probolinggo, para demonstran kemudian membubarkan diri dengan tertib. Mereka menyebutkan akan tetap melakukan monitoring terhadap program kerja pemerintah Kota Probolinggo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Probolinggo |