Peristiwa Daerah

UMY Yogyakarta: Banyak Iklan Digital Abaikan Etika Periklanan

Selasa, 11 Juni 2019 - 17:06 | 254.57k
Dosen Ilmu Komunikasi UMY Dr Fajar Junaedi bersama para mahasiswanya. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Dosen Ilmu Komunikasi UMY Dr Fajar Junaedi bersama para mahasiswanya. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAUMY Yogyakarta mengungkapkan, keberadaan iklan di era digital seringkali hanya berorientasi pada kepentingan ekonomi. Tak jarang diantara iklan digital mengabaikan etika.

Tentu, kondisi tersebut patut menjadi perhatian serius bagi masyarakat terutama akademisi. Sebab, iklan yang mengabaikan Etika Pariwara Indonesia (EPI) akan menimbulkan masalah baru bagi masyarakat.

Advertisement

“Agar iklan digital yang mengabaikan etika tidak terus bermunculan. Kami mengajarkan para mahasiswa untuk berpikir kritis dengan mengadakan riset,” kata Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Filosa Gita Sukmono dalam siaran persnya kepada TIMES Indonesia.

Riset iklan etika sebagai bagian mengasah mahasiswa belajar Kajian Kritis Iklan. Dalam riset tersebut kemudian para mahasiswa mampu menyusun dalam sebuah buku berjudul Lika-liku Luka Iklan: Menyembuhkan Luka Iklan dari Pelanggaran Etika, Front Pembela Iklan: Membela Iklan dari Pelanggaran Etika, Cermin Pariwara Indonesia dan Kritik Iklan.

“Dua buku tentang etika periklanan berisi tentang kajian mahasiswa yang didasarkan pada pemantauan dan analisis pelanggaran etika periklanan pada iklan cetak, iklan radio dan televisi, iklan luar ruang dan iklan digital,” terang Dr. Fajar Junaedi, pengampu mata kuliah Etika Periklanan di UMY.

Menurut Fajar, ada banyak temuan menarik yang sebelumnya mungkin publik tidak menyadarinya. Seperti, adanya penyebaran takhayul gaya baru dalam advetorial pengobatan tradisional di televisi dan iklan judi daring di internet.

“Beragam pelanggaran etika periklanan seperti maraknya iklan judi online harus diwaspadai dan dikritisi, salah satunya melalui penerbitan buku ini. Juga penting untuk menghasilkan  publikasi buku tentang periklanan agar kampus bisa berkontribusi pada pengembangan keilmuan dan praktek periklanan,” tambah dosen UMY Yogyakarta ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES