Peristiwa Daerah

Sederet Tokoh Wayang Buruan Pejabat

Sabtu, 29 Juni 2019 - 11:54 | 564.93k
Isyanto menunjukkan koleksi Wayang Arjuna  berlapis emas yang dibanderol seharga jutaan rupiah, Jumat (28/6/2019) malam. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia).
Isyanto menunjukkan koleksi Wayang Arjuna berlapis emas yang dibanderol seharga jutaan rupiah, Jumat (28/6/2019) malam. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAWayang dikenal memiliki yoni sekaligus pesona tersendiri, terutama bagi para pengendali kekuasaan. Sosok tokoh pewayangan tertentu menjadi koleksi pejabat karena nilai filosofi tinggi.

Pemilik Sanggar Wayang Kulit UD Siwi Mandiri, Isyanto, memaparkan jika Kresna adalah salah satu lakon yang kerap diburu selain empat Pandawa lainnya.

Advertisement

Kresna dikenal pintar, bijaksana, ahli segala-segalanya, baik sebagai ahli nujum, ahli ekonomi, ahli kenegaraan dan sebagainya.

Isyanto-menunjukkan-koleksi-Wayang-Arjuna-a.jpg

Memang, kebanyakan pejabat mengoleksi wayang Pandawa Lima sebagai tokoh yang memiliki sifat-sifat yang bagus agar mendapat energi positif serupa untuk meraih pengaruh dalam memimpin sebuah kekuasaan. 

“Wayang saya bukan cuma untuk pedalangan namun juga koleksi, kalau pejabat kebanyakan koleksi Kresna,” terang Isyanto, saat dijumpai dalam pameran pekan budaya daerah Provinsi Jawa Timur di UPT Taman Budaya, Jalan Gentengkali, Surabaya, Jumat (28/5/2019) malam.

Selain Kresna, ada Gatotkaca dan Hanoman di urutan berikutnya. Pelanggan Isyanto tidak hanya pejabat saja namun juga kelas menengah ke atas seperti pengusaha.

Bahkan kabarnya mantan Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Felicianus Henry Bambang Soelistyo, tambah Isyanto, baru saja membeli wayang seharga ratusan juta.

Isyanto-menunjukkan-koleksi-Wayang-Arjuna-b.jpg

Terlebih Bambang Sulistyo juga dikenal sebagai dalang tiban atau dalang tanpa dibayar karena kecintaannya pada dunia wayang.

Sementara dalam pameran budaya semalam, Kadisbudpar Jatim, Sinarto juga hendak membeli tokoh Buto-Buto Sabrang. Pak Sin, panggilan akrabnya, terlihat asyik memilih dan menawar.

Pandangannya tertuju pada tiga sosok pengikut Buto Cakil, yaitu Buto Babrah, Buto Rambut Geni dan Buto Punuk yang dibanderol seharga Rp 2 juta tanpa gapit untuk pedalangan. Buto-Buto Sabrang merupakan pengikut Buto Cakil yang menggambarkan nafsu manusia. 

“Tidak semua buto jahat namun ada juga yang berwatak ksatria. Kalau Buto-Buto Sabrang ini mereka biasanya ikut Buto Cakil yang menggambarkan nafsu manusia,” imbuh Isyanto.

Isyanto juga mengenalkan beberapa wayang koleksi yang telah membius kolektor. OnlineCasinos Australia Wayang Gatotkaca yang dipahat secara halus dalam kurun waktu 15 hari, nampak lembut, rapuh namun juga sangat indah. 

“Ini cuma satu-satunya saya yang buat, di Solo maupun Yogyakarta tidak ada,” demikian kata Is menceritakan sembari proses rumitnya membuat wayang tersebut.

Hingga koleksi Wayang Arjuna berlapis emas dan pernah dipamerkan berukuran 1 x 1,5 meter di hadapan awak media televisi atas permintaan Bambang Sulistyo.

Isyanto juga telah memboyong hasil karyanya menuju luar negeri, seperti Belanda, Jerman, maupun Australia. Ia berharap pemerintah melalui berbagai pameran dalam negeri, mampu mengangkat wayang sebagai warisan budaya adiluhung yang harus terus dilestarikan.

“Karena saat ini anak muda telah lupa pada wayang sebagai budaya nenek moyang kita yang adiluhung padahal wayang itu sekarang digemari orang barat,” pungkas Isyanto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES