Jazz Gunung Bromo Pikat Hati Penikmat Musik Jazz

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Fesitval Jazz Gunung Bromo kembali digelar, di Jiwa Jawa Resort, Probolinggo Jawa Timur. Festival musik yang sudah digelar 11 kali itu, sukses memikat hati para penikmat musik jazz di tanah air.
Kehadiran sejumlah musisi jazz papan atas, mampu berkolaborasi dengan dinginnya kawasan Gunung Bromo.
Advertisement
Ada sejumlah nama yang tak asing lagi dalam gelaran jazz gunung ini. Di antaranya adalah Idang Rasjidi, Mus Mujiono, Gugun Blues Shelter dan Tompi. Kehadiran Gugun Blues Shelter pada giliran pertama sukses membuat penonton bergoyang.
Irama jazz dan sedikit hentakan dari gebukan drum Bowie mampu melarutkan emosi para penonton. Tak tanggung tanggung, 12 lagu andalan mereka seperti Turn it On, Funky Chicken dan Soul on Fire ditampilkan pada jazz gunung kali ini.
“Spesial karena digelarnya di gunung, jarang jarang ada festival digelar di gunung. Tantangan juga buat musisi, bisa nggak main di hawa dingin seperti ini,” ujar Gugun, vokalis Gugun Blues Shelter, Sabtu (27/7/2019).
Selanjutnya ada penampilan Idang Rasjidi. Dia tampil dengan format dua penyanyi bergantian. Yaitu dengan penyanyi seriosa Sastrani Wirata dan Mus Mujiono.
Hadirnya Mus Mujiono dalam festival ini memberi nostalgia tersendiri di kalangan penonton. Beberapa kelompok penonton memang disebut hadir sekaligus reuni di acara ini. Mereka berasal dari generasi yang sama dengan masa populernya Mus Mujiono.
Mus Mujiono membawakan Tanda Tandanya, Arti Kehidupan, dan Lestari. Nyaris seluruh penonton tidak asing lagi dengan lagu-lagu itu. Alhasil, suhu 10 derajat celcius yang meneror tubuh berhasil ditaklukkan dengan semangat bergoyang dan bernyanyi.
Usai penampilan Idang Rasjidi dan Mus Mujiono, giliran Tompi naik panggung. Tompi menjadi penampil terakhir hari pertama jazz Gunung Bromo.
Membawa pasukan musisi berkelas, antara lain Rafi Muhammad pada drum, Yongki Vincent pada piano dan synthesizer, Tompi sangat luwes melakukan improvisasi.
Festival tahunan ini pun terbukti mampu membuat panikmatnya rindu berkepanjangan. Serta rela hadir untuk selalu menyaksikannya lagi Fesitval Jazz Gunung Bromo. “Alunan jazz berpadu dengan dinginnya suasana alam terbuka bromo, menjadi alasan kami untuk kembali lagi tiap tahunnya,” ujar salah satu penikmat musik jazz, Rekha. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Probolinggo |