Festival Smart Kampung Banyuwangi, Bupati Anas: Ini Etalase Inovasi Tingkat Desa

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Semangat inovasi terus digenjot Pemkab Banyuwangi hingga ke tingkat desa, karena kebutuhan yang paling mendasar berada di tingkat desa. Berbagai inovasi desa tersebut, ditampilkan dalam perhelatan Festival Smart Kampung di Gesibu Banyuwangi, Sabtu - Minggu pada tanggal 27-28 Juli 2019 kemarin.
"Festival ini menjadi etalase berbagai inovasi pada pelayanan publik dan UMKM kreatif yang ada di tingkat desa," jelas Anas, Senin,(29/07/2019).
Advertisement
Melalui program smart kampung, Anas mendorong desa untuk mengadaptasi kemajuan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan. Desa yang selama ini dianggap kampungan dan tertinggal, ingin diubah dengan sentuhan digital.
"Belanja desa tidak hanya membeli batu dan semen, melalui smart kampung ini harus pula belanja bandwidth untuk memberikan pelayanan berbasis online," papar Anas.
Program smart kampung, imbuh Anas, juga diharapkan untuk menuntut desa dalam memaksimalkan gelontoran Dana Desa.
"Jangan sampai Dana Desa ini, tidak berbuah apa-apa bagi masyarakat," harapnya.
Ada 16 smart kampung yang ditampilkan selama dua hari tersebut. Mereka mengusung berbagai inovasi pelayanan publik berbasis digital. Baik untuk memberi layanan administrasi, pemberdayaan UMKM hingga kesehatan.
Salah satu inovasi yang cukup menarik adalah layanan "Siap Cantik" dari Desa Genteng Wetan. Siap Cantik yang merupakan akronim dari Sistem Aplikasi Posyandu dengan Pencatatan Elektronik itu, merupakan layanan digital berbasis android. Para ibu hamil maupun ibu balita dapat menggunakan layanan tersebut. Mulai P3K, update perkembangan janin dan balita, imunisasi hingga cek nutrisi.
Yang tak kalah menariknya adalah inovasi yang dilakukan oleh Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Desa ini memberikan layanan dan pelaporan berbasis online. Melalui aplikasi android, warga bisa meminta berbagai jenis layanan administratif cukup dari rumah.
"Warga tinggal memasukkan Nomor Induk Kependudukan, layanan pun bisa diberikan. Dimanapun dan kapanpun," terang Kepala Desa Ketapang Selamet Kasiyono.
Sebanyaj 16 stand smart kampung yang tampil dalam festival tersebut, merupakan desa terpilih. Mereka merupakan pemenang kompetisi smart kampung yang dihelat setiap tahun sejak 2017.
"Ini juga sebagai referensi bagi desa-desa lain di Banyuwangi untuk melakukan studi tiru terhadap desa yang telah sukses menerapkan smart kampung," ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kusyadi.
Memang dalam perhelatan smart kampung festival ini, diharapkan dapat menjadi wadah untuk pembelajaran desa yang ada di Banyuwangi, juga desa diluar Banyuwangi untuk transfer ilmu tentang pelayanan publik, terkhusus pelayanan publik di tingkat desa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Banyuwangi |