Kearifan Lokal Hilang, Ibu Muda Banyak Gunakan Obat Perangsang Hormon untuk ASI

TIMESINDONESIA, BATU – Banyaknya kearifan lokal yang mulai hilang mempengaruhi juga pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayinya. Saat ini Ibu muda lebih suka mengkonsumsi obat perangsang hormon untuk menambah kuantitas ASI.
Padahal di Indonesia, kaya dengan tanaman herbal seperti daun beluntas, daun pepaya, kunyit yang bisa menghilangkan bau amis ASI dan meningkatkan kualitas ASI.
Advertisement
Hal ini menjadi bahasan dalam Refreshing Kelompok Pendukung Air Susu Ibu (Kp-Asi) yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Batu di Pendopo Kecamatan Bumiaji, Selasa (30/7/2019).
"Dalam rangka membangkitkan kesadaran kembali agar ibu-ibu muda mau menyusui. Dimulai dari mana? Ya calon ibu harus menyiapkan diri sekaligus psikologis, bahwa ASI adalah kebutuhan dari kehidupan selanjutnya," ujar Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan, Setda Kota Batu, Dr Endang Triningsih usai membuka kegiatan.
Sebuah kewajiban bayi harus diberikan ASI yang tidak dimiliki oleh sumber makanan lainnya. "Sentuhan psikologis tidak akan didapat kalau dari susu botol. Pengetahuan ini penting bagaimana ASI berkualitas harus disiapkan dari calon ibu, kalau tubuh ibunya sehat dan bagus, generasi selanjutnya juga sehat dan bagus," ujar Endang.
Saat ini yang perlu diperhatikan produksi ASI tidak hanya volumenya tapi juga nutrisi. "Kita kembali pada back to nature, kembali pada obat-obatan tradisional, makanan tradisional yang bisa merangsang air susu, itu ada sekitar kita," kata Endang.
Hanya saja, kata Endang, masyarakat saat ini tidak mengerti banyak tanaman herbal, seperti Daun Beluntas, Daun Kunyit, Daun Asam serta berbagai tanaman lainnya.
Tanaman ini memiliki khasiat menghilangkan bau amis pada ASI, memacu kandungan kalori. "Kenapa kita harus mengkonsumsi obat perangsang hormon, agar ASI keluar banyak, padahal kita memiliki banyak tanaman seperti daun pepaya dan buah jagung," ujarnya.
Dalam kondisi seperti ini, kata Endang, Dinas Kesehatan perlu membuat gerakan agar penyuluhan bisa menyentuh dasar dan kader tokoh masyarakat agar ibu muda kembali ke kearifan lokal untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI mereka. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Batu |