Peristiwa Daerah

Lewat Sepucuk Mawar Merah, Tentara dan Kakek Tua Mengikat Hubungan Keluarga

Rabu, 31 Juli 2019 - 19:24 | 140.27k
Kakek Subari warga Dasri Tegalsari memberikan mawar kepada Prada Johanis Naranlele kesatuan Yon Armed 8. (Foto: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Kakek Subari warga Dasri Tegalsari memberikan mawar kepada Prada Johanis Naranlele kesatuan Yon Armed 8. (Foto: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dengan sekuntum mawar merah yang mulai merekah di depan rumah barunya, seorang kakek tua mengikat sebuah hubungan dekat dengan tentara Indonesia. Kakek Subari warga desa Dasri Tegalsari dan Prada Johanis Naranlele kesatuan Yon Armed 8 anggota TMMD 105 Banyuwangi, keduanya saling menganggap sebagai keluarga, Rabu (31/7/2019).

Perjuangan panjang seorang tentara dalam pengabdiannya membangun sebuah desa ternyata memiliki kesan tersendiri bagi warga.

Advertisement

Meski tidak memiliki hubungan darah dan terlahir dari rahim yang berbeda, tidak menutup keduanya untuk bersaudara. Kedekatan kakek tua dengan anggota tentara TMMD 105 Banyuwangi ini memang sudah semerbak mewangi disegala penjuru desa.

Selayaknya seorang keluarga, tidak ada batasan yang akan menghentikan keduanya untuk tetap bersaudara. Meskipun setelah kegiatan ini usai, hubungan diantara mereka tidak akan lekas selesai.

"Dia panggil saya bapak, asalnya dari Ambon. Selalu begitu. Setiap sore dia selalu ke rumah, membantu dan menemani saya. Dia sudah saya anggap sebagai keluarga, sebagai anak saya," kata kakek Subari.

Saat malam tiba, dengan tangan memeluk dada karena udara dingin, Johanis mendatanginya. Merasa kasihan, selembar sarung miliknya pun dia pinjamkan. Dengan tubuh kurus dan kulit kriput yang menutupinya, ia menahan setiap hembusan angin dingin yang mengalir pelan saat itu.

Pahitnya kopi hitam yang berbaur dengan aroma ketela rebus seakan menjadi teman setia mereka setiap rembulan mulai menampakkan dirinya. Rasa sedih terkadang datang menghampiri, mengingat pengabdian mereka tinggal sebentar lagi.

"Jika nanti bertugas di Banyuwangi, silahkan pulang kerumah sini. Rumah ini selalu terbuka untukmu kapanpun itu," katanya sembari menahan tangis.

Apa yang telah Prada Johanis lakukan selama masa pengabdian ini merupakan bentuk perwujudan dari keinginan Dansatgas Letkol Inf Ruli Nuryanto. Yaitu, ketika menjalankan TMMD 105 ini, setiap individu diharapkan berusaha untuk mengukir sebuah sejarah bukan sekedar cerita semata.

"Ciptakan sebuah history bukan sekedar story. Perlakukan warga seperti keluarga dan tertawalah bersama namun jangan saling menertawakan," kata Prada Johanis menirukan Dansatgas.

Itu sungguh memotivasi kami, lanjut Prada Johanis, membuat kami semakin bermoral dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Karena itu, tidak ada satupun warga yang mengeluh dengan keberadaan kami disini. Dengan senang hati warga menerima dan menggandeng TNI.

"Untuk bapak Subari, terimakasih. Mawar merah ini akan saya jaga. Hubungan ini akan tetap utuh meski jarak membentangkan kita. Pada waktunya seorang anak pasti akan pulang ke pangkuan ayahnya. Sehat selalu bapak Subari, tertawah lepas seperti biasanya," kata serdadu TMMD 105 Banyuwangi dari kesatuan Batalyon Artileri Medan 8 itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES