Ditemani Suami dan Anak, Anggota Institut Ibu Profesional Jember Raya Diwisuda

TIMESINDONESIA, JEMBER – Institut Ibu Profesional Jember Raya (IPJR) menggelar Wisuda Offline Martikulasi 7 di Kebun Renteng, Jenggawah, Jember, Jawa Timur, Minggu (4/8/2019). Kegiatan yang digelar secara santai di luar ruangan tersebut dihadiri puluhan anggota IPJR yang mayoritas adalah kaum ibu.
Mereka datang dari berbagai daerah. Yakni Jember, Banyuwangi, Lumajang, Situbondo, dan Bondowoso.
Advertisement
Beberapa di antaranya datang bersama anak dan suaminya.
Selayaknya pada acara wisuda pelajar atau mahasiswa, dalam Wisuda Offline Institut IPJR itu, ibu-ibu yang dinyatakan lulus dalam tahap Martikulasi yang diselenggarakan IPJR juga diwisuda dengan cara yang unik.
Mereka tidak mengenakan topi khas wisuda yang berbentuk segi lima pada umumnya. Namun mengenakan anyaman cantik yang terbuat dari plastik. Para wisudawati tersebut juga menerima piagam kelulusan tahap Martikulasi.
Koordinator Institut Ibu Profesional Jember Raya Rusna Meswari kepada TIMES Indonesia yang menjumpainya di sela-sela kegiatan tersebut menerangkan bahwa Institut Ibu Profesional merupakan sebuah komunitas khusus kaum perempuan Indonesia. Terutama kaum ibu.
Dia mengatakan bahwa komunitas tersebut bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan menjadi seorang istri maupun ibu.
"Institut Ibu Profesional ini berdiri pada 2008. Dan di Jember sendiri baru dibentuk pada 16 Desember 2018 dengan nama Ibu Profesional Jember Raya. Dengan wilayah Jember, Banyuwangi, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo," kata Rusna.
Dia menerangkan, saat ini IPJR memiliki 83 anggota aktif yang tersebar di lima kabupaten tersebut.
Karena anggotanya tidak berada di satu kabupaten yang sama, Rusna menerangkan bahwa kegiatan IPJR lebih banyak dilakukan secara online.
"Kegiatan diskusi dan pembelajaran kami lakukan secara online agar fleksibel. Kami sepakati waktunya kapan. Kecuali hari Minggu kami off," tuturnya.
Namun, kegiatan secara offline alias kopi darat (kopdar) juga dilaksanakan. Seperti kegiatan Wisuda Offline oleh IPJR hari ini.
Lebih lanjut, Rusna menuturkan bahwa anggota Institut IPJR tidak hanya bergabung tanpa memperoleh manfaat yang lebih.
Dia menerangkan, setiap IPJR diwajibkan mengikuti serangkaian pelatihan atau kurikulum yang disusun oleh pengurus. Yakni dimulai dari Martikulasi, Bunda Sayang, Bunda Cekatan, dan yang terakhir adalah Bunda Sholehah.
"Jadi bagaimana para bunda ini mendapatkan pengetahuan menjadi istri dan ibu yang baik di rumahnya melalui tahapan peletihan tersebut," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan, anggota IPJR tidak hanya para perempuan yang telah menikah. Namun, perempuan single juga dapat bergabung ke dalam komunitas tersebut.
"Karena yang single atau yang belum menikah juga ingin mempersiapkan dirinya untuk menjadi istri dan ibu nantinya," katanya.
Meski menuntut para anggotanya aktif dalam kegiatan komunitas, Rusna menuturkan bahwa pihaknya juga tidak ingin mengesampingkan kewajiban anggotanya sebagai istri.
"Misal kalau ada kegiatan offline seperti ini, sebelumnya pengurus mengirim surat kepada para suami anggota untuk meminta persetujuan agar istrinya boleh datang ke sini. Dan jika menjadi pengurus komunitas, para suami juga disurati agar disetujui. Karena kelancaran kegiatan istri tergantung Rida suaminya," ujar dia.
Institut Ibu Profesional Jember Raya secara berkala membuka pendaftaran anggota baru. Informasinya dapat diakses di berbagai media sosial yang dikelola IPJR seperti Instagram, Facebook, atau Twitter. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Jember |